[caption id="attachment_136971" align="aligncenter" width="680" caption="Ilustasi/Admon (Shutterstock)"][/caption] Sebulan ini Facebook benar-bernar mendefinisikan kepada kita apa arti "berbenah." Fitur baru, aplikasi baru, dan tentu saja yang paling menarik: Facebook Timeline! Lagi, kita akan menyaksikan perubahan pada Facbook Profile kita, perubahan yang paling besar mungkin dari sisi estetikanya. Kali ini Facebook membagi profile kita menjadi tiga bagian besar. Yaitu: Cover Cover adalah apa yang teman-teman Anda lihat saat pertama kali tiba di timeline Anda. Anda dapat meletakkan foto yang sangat besar disana yang dapat langsung merepresentasikan Anda sendiri. Fitur ini tentunya mengingatkan kita pada cover sebuah majaah atau halaman depan sebuah website. Yang mau nasis? Siap-siap makin narsis. Stories Stories adalah pusat dari segala kegiatan Anda. Tempat Anda meng-update status, upload foto, melihat teman-teman baru dan lain-lain. Tampilannya lebih kompak dari profil yang ada sekarang. Apps
Apps adalah kumpulan aplikasi yang Anda gunakan di Facebook. Menurut saya untuk urusan aplikasi Facebook masih merajai jika kita bandingkan dengan layanan social media lain. Lalu Apa? Sementara layanan ini memang belum dapat kita akses. Namun jika Anda ingin mendaftar silahkan ke link ini. Lalu apa dampaknya bagi kita? Facebook makin memudahkan kita untuk mempresentasikan diri kita sendiri. Lihat saja sambutan kita kepada teman-teman melalui fitur Cover diatas. Kita seperti menerbitkan majalah yang berisi kehidupan kita sendiri ke semua orang sekarang. Menurut saya inilah yang membuat Facebook menjadi Facebook. Jika kita terus membahas persaingan Google+ dan Facebook hanya dari sisi fitur, fungsi, atau tampilan, kita kehilangan garis besarnya disini. Facebook kini memusatkan seluruh layanan mereka kepada satu titik: Saya! Me! Mereka memenuhi sisi ego Anda. Memudahkan semua orang utuk melihat dan mengenali diri Anda sendiri sesuai dengan bagaimana Ada ingin semua orang tahu. Inilah alasan kenapa aplikasi pun sammpai mereka tampilkan juga, Semua teman Anda kini akan tahu game apa yang Anda mainkan, lagu apa yang sedang Anda dengar, dan lain-lain. Mereka merubah profil kita menjadi ajang exhibitionist digital. Me Me Me Me, it's all abut Me. Sentimen-sentimen negatif mengenai Facebook yang meniru Twitter dengan fitur "Subscribe." Atau meniru Google+ dengan fitur list otomatisnya mungkin harus menarik kata-kata mereka setelah ini. Timeline yang hanya berisi text? mungkin akan jadi membosankan setelah ini, dan kapan terakhir Anda update status di Google+? Umm.. Lupa? Dampak Ke Marketing. Mashable kemarin menulis artikel yang baik sekali mengenai hal ini. Cerita kehidupan kita kini akan meninggalkan jejak-jejak digital. Jejak kehidupan digital ini nantinya secara otomatis akan membentuk yang Todd Wasserman tulis sebagai "Digital Autobiography." Facebook Timeline akan memudahkan siapa saja membongkar kembali seluruh perjalanan hidup kita di Facebook. Adalah tugas brand untuk masuk dan menyatu kedalam cerita kehidupan setiap pengguna ini nantinya. Selain itu, Facebook kini juga kini memudahkan kita untuk mengatur berita apa yang paling relevan buat kita. Sehingga kita tidak perlu membaca status semua orang untuk menemukan apa yang kita cari. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat video ini: Hal ini akan membuat tantangan baru untuk sebuah brand agar bisa mendapatkan perhatian di dunia yang penuh dengan ego ini. Bagaimana Facebook dengan tampilan barunya ini? Akankah mengembalikan pesonanya seperti dulu? Kita lihat saja. "Mathematics is written for mathematicians." - Nicolaus Copernicus UPDATE! Untuk Anda yang tidak sabar ingin merasakan Facebook Timeline, silahkan ikuti tahapan merubah profile Anda disini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H