Akhir tahun 2022 rakyat Indonesia dikagetkan dengan viralnya mainan jaman dulu yakni lato-lato. Cukup mengagetkan karena mainan ini terakhir eksis ditahun 2000an awal atau kemungkinan lebih dari 12 tahun yang lalu. Mainan jadul ini dibeberapa tempat berbeda-berbeda namanya. Ada yang diberikan nama lato-lato,tek-tekan, tok-tokan dan lain sebagainya.
Mainan ini asal mulanya datang dari Amerika pada tahun 1960an yang masih menggunakan bahan kaca, kemudian berganti menjadi bahan plastik karena kaca membahayakan pemainnya. Ternyata plastik lebih bahaya karena mudah pecah. Akhirnya lato-lato dirubah bahannya dan bahan tersebut eksis hingga sekarang. Kemudian merebaklah mainan lato-lato ke negara-negara eropa. Hingga pada tahun 1990an hadir di Indonesia. Maka tak heran banyak para orang paruh baya atau orang tua dapat memainkan mainan lato-lato di era modern ini.
Munculnya kembali mainan lato-lato menunjukkan bahwa sebenarnya mainan tradisional di Indonesia itu masih ada dan eksis hingga sekarang. Kehadiran sebuah budaya baru dalam masyarakat tidak hanya muncul secara tiba-tiba. Tapi, itu semua adalah rentetan peristiwa yang sebelumnya sudah ada.
Maka dapat dipastikan bahwa mainan dan permainan jaman dulu sampai hari ini pun masih eksis di beberapa daerah kabupaten. Tentunya mereka yang tidak memiliki akses internet atau bahkan tidak memiliki smartphone. Sehingga dalam perjalanan hidupnya tidak banyak terkena screen time.
Karena ketika melihat kota-kota besar tidak terdapat mainan jaman dulu. Mereka lebih asyik memainkan mainan modern seperti samrtphone, playstation dan permainan modern lainnya. Bahkan ternyata secara kasat mata permainan jaman dulu lebih mengundang kreatifitas anak dari pada permainan modern.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H