Lihat ke Halaman Asli

Fikri Zakia Qoimul Haq

Pendidik, Konsultan Pendidikan, Parenting

Sebuah Kisah Manis Menulis Untuk Mencari Asupan Otak

Diperbarui: 5 November 2022   04:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika bercerita bersama anak-anak. Sumber: dokpri

Menulis sebenarnya merupakan hal yang sulit bagi orang yang tidak suka menulis. Tapi kemudian jika ingin memiliki taste menulis, maka itu harus dibentuk dengan sedimikian rupa termasukk rutinitas menulis.

Saya merupakan orang yang sulit untuk menulis sesuatu. Menurut hemat saya, menulis itu sangat rumit karena harus memikirkan struktur kata dan kalimat yang tepat. Dengan semangat produktif menulis, maka sesuai usulan teman akhirnya mendaftar kompasiana pada bulan Juni tahun 2021.

Ketika awal daftar hanya menuliskan 2 tulisan yang sangat sederhana sekali. Tanpa belajar dengan seseorang, tapi belajar dengan otodidak sesuai dengan pengalaman. Memberanikan diri orang yang tidak suka menulis ini, menjadi suka menulis.

Sejak 2 tulisan itu saya rilis di kompasiana, saya vakum hingga 2022. Satu tahun vakum, saya beri kata vakum meski hanya 2 tulisan. Pada dasarnya kemalasan menggerogoti diri sendiri, sehingga keinginan menulis menurun dan semakin hilang.

Kemudian saya menulis lagi pada bulan September tahun 2022 dengan semangat yang tinggi. Ketika awal menulis setelah vakum rasanya seperti kaku, karena sama sekali tidak berpengalaman. Tapi dalam diri ini ingin sekali menulis dengan tujuan memberikan asupan otak untuk senantiasa berfikir.

Jujur sebenarnya menulis di kompasiana itu adalah pelampiasan isi otak yang terkungkung berbagai petanyaan tentang realitas kehidupan. Yang kemudian realitas itu dicari permasalahan dan jawaban oleh saya sendiri dan kemudian saya tulis di kompasiana.

Kompasiana memberikan saya media yang sangat unik dan menarik. Media yang memberikan saya suatu hal tentang istiqomah dan tekun. Apalagi ketika melihat kompasianer lain yang luar biasa menulisnya. Bahkan ada kompasianer yang sehari bisa menulis 2 hingga 3 artikel. Ada juga kompasianer yang menulis 3 hari sekali tapi memiliki tulisan yang berkualitas.

Dengan melihat para kompasianer semangat menulis, maka diri ini menjadi termotivasi menulis pula. Alhamdulillah, masih sedikit menulis di kompasiana daripada kompasianer lainnya. Perlu di syukuri dan ditingkatkan lagi skil menulis saya.

Semoga diri ini tetap tekun dan semangat menulis, terutama memperbaiki tulisan sehingga bisa seperti para kompasianer yang lain. Yuk menulis di kompasiana, banyak sekali manfaatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline