Lihat ke Halaman Asli

Fikri Zakia Qoimul Haq

Pendidik, Konsultan Pendidikan, Parenting

Kereta Api dari Berdesakan hingga Model Panoramic

Diperbarui: 7 Oktober 2022   05:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kereta api berdesakan pada zamannya. Sumber: bayudardias.staff.ugm.ac.id

Saya adalah seorang penyuka moda transportasi umum kereta api. Setiap kali saya ke luar provinsi dapat dipastikan pasti menggunakan kereta api sebagai transportasi. Karena menurut saya daripada naik pesawat lebih asyik naik kereta api. Disamping perjalannya yang panjang, tapi juga daat melihat pemandangan sawah, ladang dan hutan.

Saya pertama kali naik kereta api sekitar tahun 2008, ketika itu masih duduk dibangku SMP. Saya teringat ketika itu sekolah di Malang dan saya harus naik kereta ke daerah rumah saya yakni Kediri. 

Awal mula sebenarnya yang ingin naik kereta adalah teman saya. Tapi karena kita satu domisili, maka sekalian saua ikut naik kereta.

Pengalaman pertama ini cukup berkesan. Pertama karena ini adalah trip pertama saya naik kereta, kedua karena di dalam kereta sangat pengap dan berdesakan. 

Bahkan ada beberapa orang membawa banyak kardus dan membawa ayam kampung. Untung perjalanan saya tidak begitu panjang, hanya Malang menuju Kediri saja. Ini cukup menggambarkan bagaimana situasi dan kondisi kereta pada tahun itu, terutama pada kereta kelas ekonomi.

Kondisi kereta api yang kumuh, sesak dan kotor membuat saya menjadi enggan untuk manggunakannya lagi sebagai pilihan moda transportasi umum. Tidak hanya kereta apinya yang kumuh dan kotor, stasiunpun juga demikian. Maka sejak saat itu saya memutuskan untuk tidka menggunakan kereta api lagi.

Revolusi Kereta Api

Pada tahun 2009 muncullah sosok baru yakni Bapak Ignasius Johan sebagai menteri BUMN. Dari beliau akhirnya merevolusi sistem perkereta apian Indonesia. Meski banyak pro dan kontra, tapi beliau sangat kekeh untuk memajukan perkereta apian Indonesia. 

Akhirnya pada saat beliau menjabat saya sangat senang sekali, karena kereta api Indonesia cukup keren dan inovatif. Sehingga mulai saat itu karena kereta api dan stasiun sudah mulai bersih akhirnya saya mencabut keputusan saya untuk tidak naik kereta lagi.

Mulai dari situ saya sangat senang sekali naik kereta. Entah sudah berapa puluh kali saya naik kereta. Mulai rute Malang-Kediri, Kediri-Malang, Surabaya-Malang, Kediri-Jakarta, Kediri-Bandung dan rute-rute lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. 

Dengan tertibnya kereta api sampai hari ini menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin naik kereta api dengan nyaman dan tenang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline