Lihat ke Halaman Asli

Fikri Zakia Qoimul Haq

Pendidik, Konsultan Pendidikan, Parenting

Rusuh Bola? Siapa yang Disalahkan?

Diperbarui: 4 Oktober 2022   21:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasan pasca pertandingan Arema vs Persebaya. sumber: https://t-2.tstatic.net/

Tragedi kelam terjadi pada 1 oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang. Seratus lebih suporter Aremania meninggal dunia dan ratusan yang lain luka-luka. Sungguh peristiwa yang memilukan membuat sepak bola Indonesia mengalami duka. Sebelumnya pertandingan Arema lawan Persebaya dimenangkan oleh Persebaya dengan skor 2-3. Kita tahu rivalitas suporter Arema dan Persebaya memang memanas sejak lama dan sejarah membuktikan itu. Tapi dalam pertandingan tersebut panitia pelaksana melarang suporter Persebaya untuk hadir di laga itu.

Rusuh 1 Oktober memberi pekerjaan rumah bagi seluruh stakeholder sepak bola Indonesia. Nyatanya sepak bola Indonesia belum siap untuk maju. Belum siap untuk menyamai sepak bola eropa yang secara event sudah siap dalam segala kondisi. Demikianlah sepak bola Indonesia, memang harus bersama-sama memiliki jiwa dan rasa untuk maju.

Dalam peristiwa kelam itu sepatutnya menyalahkan semua pihak. Tidak hanya suporter tapi juga para aparat, panitia pelaksana dan manajemen. Semua itu patut disalahkan karena tidak memiliki perencanaan dan sistem manajemen event besar yang dapat mengamankan pertandingan.

Dapat dilihat dalam banyak video-video di sosial media. Perkara belum dewasanya suporter Indonesia, amburadulnya manajemen event panitia pelaksana, aparat yang membabi buta dan manajemen yang kurang perencanaan. Pekerjaan rumah besar bagi sepak bola Indonesia agar lebih profesional dalam mengelola pertandingan skala nasional. Maka selayaknyalah selama beberapa pekan ke depan Liga 1 dihentikan sementara untuk tujuan investigasi. Maka disamping itu masing-masing stakeholder harus revitalisasi disegala lini agar kedepan sepak bola Indonesia semakin maju. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline