Lihat ke Halaman Asli

Kebebasan Beragama di Kampus Hijau

Diperbarui: 20 Februari 2019   10:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


Kebebasan beragama di kampus hijau ini masih terbilang "cukup" baik bagi para mahasiswa.

Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" (UPN "Veteran" Jakarta) Jakarta merupakan salah satu perguruan tinggi negri di Jakarta yang memiliki mahasiswa/I yang beragam. Keberagaman yang ada di dalamnya menjadi slah satu pewarna di kampus hiaju ini, seperti halnya keberagaman dalam beragama.

Dalam Undang-undang Dasar tahun 1945 (UUD 1945) pasal 28 E ayat 1 yang berisi "setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih Pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya serta berhak kembali"

Setiap warga negara Indonesia berhak untuk memeluk dan beribdata menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Termasuk mahasiswa/I di kampus hijau pondok labu ini. Seluruh mahasiswa berhak untuk menjalankan ibadah nya sesuai dengan agamanya dan berhak untuk diperlakukan dengan adil.

Toleransi sangat diperlukan dalam lingkungan yang memiliki keberagaman agama, seperti UPN "Veteran" Jakarta. "sejauh ini, menurut saya toleransi di UPN masih terbilang cukup baik menyoal agama yang saya anut dan saya tidak pernah terdiskriminasi akan hal itu." ujar Hasna Dyas mahasiswi muslim Fakultas Ilmu Kesehatan.

Tidak jarang terdapat mahasiswa/I yang mengecilkan agama orang lain yang berbeda. Hal tersebut dilakukan dengan kata-kata "bercanda". Namun, hal demikian membuat sebagian mahasiswa merasa tidak nyaman.

"Saya seorang hindu, sempat beberapa kali teman-teman saya bercanda mengenai agama yang saya anut. Bagi mereka itu biasa saja, tapi tidak bagi saya sebenernya" tutur Ni Wayan Putri Yudhani mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik .

Toleransi yang berkembang di kampus hiaju ini masih terbilang "cukup" baik. Lantaran, terdapat beberapa mahasiswa yang tidak memedulikan agama yang berbeda. Dengan begitu, mereka yang beragama minoritas terkadang merasa dikecilkan pada suatu waktu.

"Saya berharap tidak ada lagi mahasiswa yang mengecilkan agama-agama minoritas dan merasa superior atas agamanya" harap Dinda yang menutup wawancara siang itu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline