Lihat ke Halaman Asli

Fikri Wahid

Mahasiswa

Semoga, Tersemogakan

Diperbarui: 21 Oktober 2020   08:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri.

Ponsel yang dulu jarang dimainkan ketika berada di sebuah kedai kopi. Kini, perlahan terisi dengan pembicaraan hangat tentang segala penuh kasih dan canda pada layar yang ditatap.

Perbincangan pengetahuan tentang organisasi yang biasanya menjadi konsumsi di setiap harinya. Kini, terganti pada puisi, sajak dan syair-syair gombal.

Jatuh cinta memang aneh, daya magisnya mampu menyentuh sanubari seseorang.

Dulunya segelas teh hangat teman di pagi hari, kini menjadi sempurna dengan balasan pesan mu, yang hangat dan manisnya menyatu.

Terheran dan diam pada biasnya mentari terbit di sebelah timur. Kini wujudnya hadir di sebelah rumah.

Dan cahayanya membangunkan ku dari mimpi.

Manado, 20 oktober 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline