Lihat ke Halaman Asli

F.A Taufiq

penulis karbitan

Oktober Hitam

Diperbarui: 3 Oktober 2022   08:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada yang datang dan meninggalkan luka
Ada banyak air mata yang tumpah untuk perjuangan sia sia
Sabtu kelabu
Ratusan raga yang terbaring kaku

Siapa yang salah?
Ketika amarah dan sumpah serapah menjadi tumpah ruah
Atas nama kebanggaan dan kejayaan
Ego-ego besar yang dibenturkan kenyataan

Bersama tembakan gas polisi, asap membumbung tinggi
Lalu tragedi terjadi
Jiwa jiwa yang terperangkap tak bisa lari
Mereka yang seharusnya bertugas melindungi malah menyulut bensin dengan api

Di sisi lain ada sekumpulan manusia serakah
Yang selalu menolak untuk belajar dari kepingan sejarah
Yang selalu berlindung dibalik statuta dan tangan besi
Para pengkhianat yang bertuhankan uang dan rating tv

Lalu siapa yang harus disalahkan?
Saat waktu tak bisa diputar ulang untuk mengembalikan
Saat teori dan spekulasi tak bisa memberikan keadilan
Haruskah kita menyaksikan lebih banyak kehilangan?

Mari renungi dan hentikan
Sepakbola adalah kebahagiaan, bukan arena pembantaian
Dan untuk nama nama yang kelak mungkin akan terlupakan
Beristirahatlah dalam damai disisi tuhan...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline