Lihat ke Halaman Asli

SMP MUHAMMADIYAH 1 JAKARTA

SMP MUHAMMADIYAH 1 JAKARTA

Sepi

Diperbarui: 4 Agustus 2020   08:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku mencintai malam yang heningnya menggantung di udara.
Di mana tiap-tiap detak pada bilik jantungku meneriakkan namamu.
Ditaburi kesunyian pada pelupuk sepi.
Sajak telah ditulis untuk menepis sepi.

Hai malam!
Masih sudikah kau menemani sepi yang temaram?
Berkawan dengan sepi mengakibatkan luka yang semakin menganga.
Tidakkah kau dengar puisi suara sepi?

Seperti detak dalam tubuh sajak.
Serupa rima yang tak henti-henti.
Menyiarkan senandung cinta yang dengan liarnya mengepak bagai sayap.
Aromanya seperti hujan sore tadi.

Hujan yang telah menghapuskan jejak langkahmu yang mungkin baru saja kau tapaki.
Sudikah kau bermuara pada langit gelap tuk sekedar memberi kabar?
Ku harap malam ini semesta dapat ku miliki.
Hai malam, adakah kata jatuh cinta yang bisa ku nikmati malam ini?

By : Adhiel Prana Putra




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline