Lihat ke Halaman Asli

FIKRI KHAIKAL

MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Memeriahkan Perayaan 1 Muharram 1445H bersama Kabupaten Serdang Bedagai

Diperbarui: 29 September 2023   09:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meriahnya Menyambut 1 Muharram 1445H (Sumber: Galeri Drive KKN Desa Suka Jadi 2023)

Meriahnya perayaan dalam menyambut 1 Muharram 1445H tidak hanya di adakan pada masing-masing desa yang berada di Kabupaten Serdang Bedagai, tetapi juga di meriahkan oleh pemerintahan Kabupaten Serdang Bedagai yang dilaksanakan di Pantai Srimersing. Sebelum berkumpul di titik utama, maka setiap peserta di kumpulkan di salah satu lapangan sepak bola yang berada di kecamatan Perbaungan yaitu lapangan sepak bola Batang Terap. Di lokasi tersebut, semua peserta yang memeriahkan acara dikumpulkan dba diberikan arahan terlebih dahulu. 

Meriahnya acara perayaan 1 Muharram 1445H di Kabupaten Serdang Bedagai dimeriahkan oleh majelis ta'lim yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai. Kendaraan yang digunakan sudah dihias dengan sedemikian rupa yang dimana bertema Tahun Baru Islam. Banyak sekali kendaraan yang sangat bagus pada saat perayaan tersebut. Salah satu hiasan yang menarik perhatian adalah hiasan berbentuk bale yang biasa digunakan pada saat pernikahan yang dimana bale tersebut berukuran raksasa karena menyesuaikan dengan kendaraan yang digunakan. 

Contoh Bunga Bale (Sumber: https://www.bukalapak.com/p/hobi-koleksi/koleksi/koleksi-lainnya/138gnm1-jual-bunga-bale-set-bunga-telur-khas-melayu)

Bunga bale adalah sejenis bunga yang sering kali dihubungkan dengan berbagai makna dan simbolisme dalam berbagai budaya. Namun, tidak ada sejarah atau asal usul tunggal yang dapat diidentifikasi untuk bunga bale karena penggunaannya yang bervariasi dalam berbagai konteks dan budaya. Di banyak budaya, bunga bale sering digunakan dalam upacara pernikahan sebagai bagian dari dekorasi atau karangan bunga. Bunga bale juga sering digunakan dalam upacara pemakaman sebagai penghormatan terakhir bagi orang yang telah meninggal. Penggunaan bunga bale dalam upacara pemakaman mungkin memiliki akar dalam tradisi kuno di mana bunga digunakan sebagai cara untuk menghormati dan menghantarkan roh orang yang telah meninggal ke alam berikutnya.

Selain itu, bunga bale juga digunakan dalam berbagai konteks lain dalam kehidupan sehari-hari, seperti untuk menghiasi ruangan atau sebagai hadiah. Masing-masing budaya mungkin memiliki makna dan simbolisme yang berbeda terkait dengan penggunaan bunga bale ini. Penting untuk diingat bahwa pengertian dan makna bunga bale dapat bervariasi secara signifikan dari satu budaya ke budaya lainnya, bahkan dari satu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya. Oleh karena itu, sejarah dan signifikansi bunga bale mungkin lebih baik dipahami dengan mempelajari budaya tertentu atau tradisi tertentu yang mengaitkannya dengan bunga ini.

Foto Dulu Guys (Sumber: Galeri Drive KKN Desa Suka Jadi 2023)

Kendaraan yang kami gunakan untuk ke lokasi kegiatan adalah menggunakan pick up. Hal ini karenakan agar kami semua dapat berkontribusi dalam memeriahkan perayaan 1 Muharram 1445H . Kami juga sangat antusias dalam mengikuti kegiatan perayaan 1 Muharram 1445H yang diadakan di Kabupaten Serdang Bedagai, oleh karena itu kami menyewa kendaraan pick up agar kami dapat berkontribusi dalam kegiatan perayaan 1 Muharram 1445H tersebut. Kami semua sangat bersemangat dalam  mengikuti kegiatan tersebut karena jarang sekali acara tersebut diadakan di daerah tempat tinggal kami bersama orang tua ataupun di daerah kost kami sehingga membuat kami bersemangat dalam mengikuti kegiatan tersebut.

Antusias kami dalam mengikuti kegiatan perayaan 1 Muharram 1445H (Sumber: Galeri Drive KKN Desa Suka Jadi 2023)

Setiap kegiatan tak luput dari dokumentasi. Hal itu dikarenakan setiap foto yang kami ambil dapat dijadikan sebagai kenangan yang akan diingat pada kemudian hari. Oleh sebab itulah kami senantiasa mengambil dokumentasi yang dimana dokumentasi tersebut juga akan menjadi lampiran kegiatan pada laporan kegiatan KKN kami yang telah berlangsung selama 40 hari. Intinya kami sangat senang mengikuti setiap kegiatan yang diadakan, karena kami masih banyak yang jarang mengikuti kegiatan yang ada pada saat kami KKN. Cerita kita kali ini sampai sini dulu yaaa, nantikan update an kisah-kisah KKN kami selama di Kabupaten Perbaungan tepatnya di Desa Suka Jadi, Kecamatan Perbaunga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline