Lihat ke Halaman Asli

fikrijamil

Wong Dusun Tinggal di Kampung

Mengulik Kondisi Ekonomi Kota Prabumulih Terkini

Diperbarui: 30 November 2017   14:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peserta Diskusi Panel Rakor Bidang Ekonomi Bappeda Prabumulih. Dokumentasi Pribadi

 

Selasa, 28 November 2017 diruang rapat lantai I, Pemerintah Kota Prabumulih kehadiran dua orang tamu penting dalam rangkaian Diskusi Panel yang diselenggarakan oleh Bidang Ekonomi dan SDA Bappeda Kota Prabumulih untuk membedah Kondisi Perekonomian Terkini Kota Prabumuih. 

Kedua orang tersebut yaitu Bapak Yos Rusdiansyah (Kepala BPS Provinsi Sumatera Selatan) yang membedah "Kondisi Makro Perekonomian Prabumulih Terkini", serta Bapak Sudarso (Kakanwil DJPb Provinsi Sumatera Selatan) yang menyampaikan "Reviu Kinerja APBN dan Penyaluran KUR Wilayah Kota Prabumulih". Acara ini juga menghadirkan Bapak Ir. H. Ridho Yahya, MM selaku Walikota Prabumulih sebagai keynote speaker.

Tiga orang Panelis seang memberikan materi. Dokumentasi Pribadi

Ketiga panelis tersebut sengaja dihadirkan untuk mengulik seperti apa kondisi makro dan mikro perekonomian di Kota Prabumulih yang sedang gencar melakukan pembangunan diseluruh sektor pembangunan terutama sektor ekonomi menjelang berakhirnya periode kepemimpinan Ridho-Fikri selaku Walikota-Wakil Walikota Prabumulih ditahun 2018 mendatang.

Suasana Diskusi Panel Membedah Ekonomi Prabumulih. Dokumentasi Pribadi

Acara ini dihadiri tidak kurang dari 200 orang peserta diskusi yang meliputi  Tokoh Masyarakat Kota Prabumulih, Forkominda Kota Prabumulih, Seluruh Kepala OPD Kota Prabumulih, serta Perusahaan-perusahaan yang tergabung didalam Forum CSR-PKBL Kota Prabumulih, dan para tamu serta undangan lainnya.

Salah satu peserta diskusi yang juga merupakan mantan Ketua DPRD Kota Prabumulih berbagi pengalaman dan bertanya kepada para panelis. Dokumentasi Pribadi

Prabumulih merupakan sebuah Kota yang telah merdeka secara otonomi dari Kabupaten Muara Enim sejak tanggal 17 Oktober 2001 atau kurang lebih 16 tahun yang lampau. Kota ini telah menjelma menjadi kota yang maju dan tumbuh dengan pesat. Labelisasi positif semacam Prabumulih Kota Dagang, Kota Jasa, Kota Tujuan, Kota Transit, Kota nanas dan lain sebagainya justru menjadikan Kota Prabumulih Bumi Seinggok Sepemunyian ini sebagai salah satu ikon (contoh) keberhasilan sebuah kota di era otonomi daerah paska reformasi.

Periodisasi kepemimpinan Walikota Prabumulih yang bersuku-suku dan bermacam adat istiadat, justru menjadi keunggulan tersendiri baik pada waktu pemilihan kepemimpinan Prabumulih saat masih dilakukan oleh DPRD Kota Prabumulih maupun di era pemilihan langsung yang telah terjadi selama dua periode terakhir.

Model dan gaya serta giat kepemimpinan itu tentu saja sangat terkait dengan visi dan misi Walikota-Wakil Walikota terpilih yang tertuang didalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di Periode yang bersangkutan. Dalam dua periode terakhir, Visi Prabumulih PRIMA (Prestasi, Religius, Inovatif, Mandiri dan Aman) menjadi visi besar dalam membangun Prabumulih secara masif, serentak dan berkelanjutan (sustainability). RPJMD tersebut tentu saja harus selaras dengan RPJM Provinsi Sumatera Selatan dan RPJM Nasional.

Dari penyampaian makalah para panelis bisa dilihat bahwa,  data makro yang di-release pada tahun 2016 oleh BPS Kota Prabumulih menunjukkan bahwa geliat pembangunan Kota Prabumulih memperlihatkan pertumbuhan yang positif ditandai dengan meningkatnya pertumbuhan Indek Pembangunan Manusia (IPM) yaitu sebesar 73,19% pada tahun 2015 menjadi 73,38% pada tahun 2016, jauh diatas IPM Provinsi Sumatera Selatan sebesar 68,24% ditahun yang sama. Dan angka sebesar itu dikategorikan tinggi.

Dari tahun ketahun juga bisa dilihat bahwa semakin menurunnya angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) perkotaan, yaitu sebesar 6,90% pada tahun 2014 menjadi 6,26% pada tahun 2015, dengan TPAK sebesar 70,71% pada tahun 2015 atau meningkat dari tahun sebelumnya (2014) sebesar 68,20%.

Pemerintah Kota Prabumulih juga tetap dapat menjaga pertumbuhan ekonomi agar tetap tumbuh secara positif dari tahun ke tahun (YoY) yaitu sebesar 4,84 % pada tahun 2015, menjadi 6,81 % pada tahun 2016 atau meningkat hampir dua poin sebanyak 1,97 %. Pertumbuhan ekonomi Prabumulih tersebut dari sisi produksi (Supply) didominasi secara berurutan oleh 5 (lima) sektor yaitu : (1) Perdagangan; (2) Konstruksi; (3) Pertambangan; (4) Industri; dan (5) Real Estate. Sementara, dari sisi pengeluaran (demand), 5 komponen yang dominan secara berurutan yaitu : (1) Konsumsi rumah tangga; (2) Impor; (3) PMTB; (4) Ekspor; dan (5) Konsumsi pemerintah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline