Lihat ke Halaman Asli

fikrijamil

Wong Dusun Tinggal di Kampung

Songket Prabumulih Memperkaya Khazanah Songket Palembang

Diperbarui: 30 September 2016   08:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sertifikat HKI dari Kemenkumham untuk motif Songket Prabumulih. Foto Dokpri

By. Fikri Jamil Lubay

Sumatera Selatan adalah provinsi yang kaya,  tidak hanya sumber daya alamnya saja yang menempati provinsi terkaya kelima di Indonesia, namun juga Sumatera Selatan memiliki kekayaan budaya, kulliner dan kekayaan hayati yang tidak ada duanya di Bumi Pertiwi.

Mengenal Sumatera Selatan secara keseluruhan pasti juga harus mengenal budayanya secara keseluruhan. Sumatera Selatan dengan Sriwijaya-nya  tidak perlu lagi dijual dan dikenalkan. Empek-empek Palembang dan beragam jenis turunannya serta  produk olahannya seantero nusantara juga sudah kenal semuanya.

Satu lagi kalau mau berkunjung ke Palembang, jangan lupa bawa kain khas Palembang yang dikenal dengan Songket Palembang. Songket Palembang berbeda dengan kain jumputan dan sekaligus berbeda dengan kain batik Palembang baik bahan pembuatannya maupun cara membuatnya.

Songket Palembang sudah dikenal sejak zaman dahulu kala dan menjadi bagian dari sejarah Palembang dan kemasyhuran sejarah yang mengiringinya.  Dizaman dahulu songket bukan lah pakaian biasa yang bisa dipakai, dimiliki dan digunakan oleh rakyat jelata. Songket pada zaman dahulu merupakan barang mewah yang diolah, didapatkan dan dimiliki serta disimpan dan diurus  sedemikan rupa oleh para bangsawan.

Songket bagi masyarakat Sumatera Selatan juga seperti melambangkan  kemartabatan keluarga. Multifungsi dari songket biasanya digunakan untuk kebutuhan pernikahan, hajatan bahkan untuk acara  khitanan.

Perlakuan istimewa terhadap songket menunjukkan  bahwa betapa songket merupakan tidak hanya selembar kain penghias dan pengikut penyerta  saja tetapi didalamnya melekat makna filosofi sejarah yang kental dan mendalam dengan nuansa pengguna, kepentingan dan wilayah asal muasalnya.

Berbagai motif yang terkandung didalam songket menggambarkan bahwa kekayaan akan khazanah untuk penyebutan “songket Palembang” hanyalah untuk memudahkan saja dalam proses pengenalan dan asimiliasi budaya bahwa di Sumatera Selatan yang ikonik dengan Palembang memiliki sebuah kain bernilai seni dan sejarah tinggi yaitu “songket”. Dan ternyata songket tidak hanya ada di Kota Palembang, tetapi juga di Kota/Kabupaten diluar Palembang.

Kota Prabumulih yang berjarak kurang lebih 90 km dari Palembang atau kurang lebih 1,5 jam dengan perjalanan darat dari Palembang ke arah Selatan melalui Jalur Lintas Tengah Sumatera juga memiliki motif songket yang berbeda dengan Songket Palembang yang telah dikenal luas oleh masyarakat.

Kekhasan “songket Prabumulih” yang dikembangkan oleh seorang peminat, pemerhati  dan pengembang sekaligus juga pengrajin songket yaitu “Azizah Songket” juga sudah diakui oleh kalangan elit dan rakyat jelata penggemar, pemakai dan collector songket.

Azizah songket yang berdiri sejak 2010,  diawal-awal kegiatannya, mereka melakukan pembuatan songket dan memasarkannya sendiri secara door to door.  Saat ini pengembangan dan pemasaran songket Azizah  telah dibantu dan dibina oleh Forum CSR-PKBL Kota Prabumulih melalui PT. Pertamina EP Asset II Prabumulih sejak tahun 20014 yang silam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline