Lihat ke Halaman Asli

Fikri Izas Gunawan

Universitas Negeri Malang

Kegiatan Asistensi Mengajar di SMKN 12 Malang, Wujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi

Diperbarui: 4 Juni 2024   22:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koordinasi Bersama Guru Pamong TKR dan TBSM/dokpri

Saya merupakan salah satu mahasiswa yang mengikuti program asistensi mengajar yang ditempatkan di SMK Negeri 12 malang bersama dengan 5 teman mahasiswa lainnya di program studi yang sama dan 20  universitas yang sama. Sebelum kami terjun melakukan program asistensi mengajar, kami melakukan observasi terlebih dahulu ke sekolah. Disana kami disambut oleh bapak ibu guru dan kepala sekolah dengan baik. Disana kami langsung menemui ibu wahyuni selaku waka kurikulum untuk perkenalan budaya sekolah, peraturan tata tertib sekolah, dan pembagian jurusan seperti TKR dan TBSM. Setelah itu kami berkeliling melihat-lihat lingkungan sekolah.

Sebelum pelaksanaan program dilakukan, kami melakukan survei sekolah terlebih dahulu selama kurang lebihnya satu minggu. Setelah hari ke 3 survei sekolah kami mengadakan penyerahan mahasiswa Asistensi Mengajar secara resmi oleh dosen pembimbing bapak Dr. Dani Irawan S.Pd ., M.Pd. Setelah acara penyerahan selesai kami langsung melanjutkan survei kelas masing-masing prodi.

Pada hari senin setelah selesai melakukan survei kelas selama kurang lebih satu minggu, kami dari prodi S1 Pendidikan Teknik Otomotif melakukan koordinasi dengan para guru teknik yang ada di SMKN 12 Malang. Dalam koordinasi tersebut kami membahas seputar pembagian guru pamong serta pembagian jam mata pelajaran yang nantinya kami akan mengampu.

 Saya mendapatkan guru pamong bapak Nur Fuad Bustomi S.Pd yang kebetulan sedang mengampu mata pelajaran Dasar-dasar Program Keahlian. Saya dibriefing bapak Fuad untuk memegang kelas X TO-5 dengan mata pelajaran DPK. Lalu saya diberikan tugas untuk menyusun RPP dan membuat modul serta media pembelajaran, dan diberikan juga amanah-amanah yang dititipkan oleh beliau. Setelah mekakukan koordinasi saya langsung mengerakan RPP dan membuat modul pelajaran yang nanti  saya akan ajar. Setelah saya selesai membuat modul saya langsung menuju kelas X TO-5, pertama mengajar adalah momen yang penuh dengan campuran perasaan antusiasme dan gugup. Saya masuk ke kelas dengan perasaan berdebar, tetapi berusaha untuk tetap tenang dan percaya diri. Saya memperkenalkan diri kepada siswa dan menjelaskan tujuan serta manfaat dari asistensi mengajar ini. Respon siswa cukup positif awalnya saya perkenalan terlebih dahulu dengan murid-murid X TO-5 lalu bergantian dengan murid-murid yang perkenalan. Jadi setelah sesi perkenalan saya tidak langsung melakukan kegiatan belajar mengajar karena takutnya siwa tidak tertarik oleh sistem pelajaran yang saya ajarkan. Selanjutnya saya hanya membriefing siswa untuk teknik pelajaran dan sistem pelajaran yang saya akan gunakan seperti ini, tujuannya agar mereka tahu terlebih dahulu sistem pelajaran yang akan saya ambil alih jadi mereka tidak kaget dengan sistem saya dan pak Fuad agak berbeda. Baru setelah itu pada pertemuan kedua saya mengajar materi, saya mencoba berbagai metode pengajaran yang telah dipelajari.

Foto bersama siswa X TO-5/dokpri

 Mulai dari ceramah, diskusi kelompok, hingga penggunaan teknologi seperti presentasi multimedia dan video pembelajaran. Saya juga berusaha untuk melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar dengan mengajukan pertanyaan dan memberikan tugas yang menantang. Pada materi sistem hidrolik dan pneumatic dengan sistem pelajaran setelah pematerian siswa saya minta untuk melakukan resume atau sedikit meringkas pada materi yang saya ajarkan. Interaksi dengan siswa merupakan bagian yang sangat menarik. Saya berusaha untuk mengenal mereka lebih dekat, memahami kesulitan yang dihadapi, dan memberikan bantuan yang diperlukan. Ada siswa yang sangat aktif dan antusias, tetapi ada juga yang cenderung pasif dan memerlukan dorongan lebih. Saya belajar untuk menyesuaikan pendekatan saya agar dapat mencapai semua siswa dengan efektif. Selama asistensi mengajar, saya menghadapi berbagai tantangan yang menguji kemampuan dan ketahanan saya sebagai calon pendidik. Salah satu tantangan terbesar adalah mengelola kelas yang heterogen. Siswa di SMK memiliki latar belakang, minat, dan kemampuan yang sangat beragam. Menyusun strategi pembelajaran yang dapat menjangkau semua siswa menjadi sebuah tantangan tersendiri. Selain itu, saya juga menghadapi beberapa siswa yang memiliki masalah disiplin. Mengatasi perilaku siswa yang mengganggu proses belajar mengajar membutuhkan kesabaran dan strategi yang tepat. Saya berusaha untuk tidak hanya memberikan sanksi, tetapi juga memahami penyebab perilaku tersebut dan mencari solusi bersama. Di SMKN 12 Malang kami tidak hanya melakukan kegiatan belajar mengajar saya tetapi kami juga ada piket administrasi dimana piket tersebut meliputi piket pagi gerbang, piket tata usaha, piket kurikulum, dan piket perpustakaan. 

Foto Piket Receptionist/dokpri

Foto Piket Loby Perpustakaan/dokkpri

Jadwal piket dibagi rata oleh seluruh anggota Asistensi Mengajar tanpa terkecuali dengan syarat tidak menggangu jam mengajar anggota Asistensi Mengajar. Selain itu kami para mahasiswa asistensi mengajar ingin membuat sebuah kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dan potensi siswa SMKN 12 Malang yaitu dengan membuat sebuah program kerja. Kami menyusun program kerja dengan judul Conten Creator and Poster Competition (CCPC) yang bertema “Peran pendidikan di masa depan”. Dengan adanya program kerja ini kami harap para siswa siswi SMKN 12 Malang bisa antusias berpartisipasi untuk mengikuti lomba yang diselenggarakan. Dengan kriteria penilaian yang paling kreatif dan selaras dengan tema itulah pemenangnya. Pada lomba ini kelas X TJKT 2 keluar sebagai yang terbaik diantara kelas kelas laiinya. Sedangkan juara 2 diraih oleh kelas X AKL 4 dan juara 3 diraih oleh kelas X TJKT 1.

Pengalaman asistensi mengajar di SMN 12 Malang memberikan banyak pelajaran berharga yang akan saya bawa dalam karir mengajar saya di masa depan. Pertama, saya belajar tentang pentingnya persiapan yang matang. Mengajar bukan hanya tentang menyampaikan materi, tetapi juga tentang merancang pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Persiapan yang baik memungkinkan saya untuk lebih percaya diri dan efektif dalam mengajar. Kedua, saya belajar tentang fleksibilitas dan adaptabilitas. Setiap kelas dan setiap siswa unik, sehingga seorang guru harus mampu menyesuaikan pendekatan dan metode pengajaran sesuai dengan kebutuhan siswa. Kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi yang berbeda adalah kunci untuk menjadi pendidik yang sukses. . Kami sangat senang dan bersyukur mendapat tempat pelaksanaan di sekolah SMK Negeri 12 Malang yang tidak pernah menuntut banyak kepada kami namun selalu memberikan kami ruang untuk bertumbuh dan mendapat banyak ilmu pengetahuan serta pengalaman yang sangat berarti bagi kami. Pengalaman mengikuti asistensi mengajar di SMKN 12 Malang adalah perjalanan yang penuh dengan tantangan dan pembelajaran. Dari persiapan hingga pelaksanaan, setiap langkah memberikan wawasan dan keterampilan yang sangat berharga. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, saya merasa bahwa pengalaman ini telah mempersiapkan saya dengan baik untuk menjadi pendidik yang efektif dan inspiratif. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline