Lihat ke Halaman Asli

M FikriHisyam

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Malang

Kekuatan Media dalam Meningkatkan Simpati Masyarakat Terkait Tenggelamnya KRI Nanggala-402

Diperbarui: 25 April 2021   19:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Baru - baru ini terjadi peristiwa tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 yang menggemparkan Indonesia. Penyebab tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 ini dikarenakan adanya retakan besar pada kapal selam yang membuatnya tenggelam di kedalaman 805 meter. Keretakan ini terjadi diperkirakan karena kedalaman 700 - 800 meter memiliki tekanan yang kuat. Sehingga dapat membuat keretakan pada kapal selam. Hal ini diperkuat lagi dengan adanya kepingan dan sejumlah barang yang berasal dari KRI Nanggala-402 yang naik ke permukaan laut.

Kapal selam Nanggala dinyatakan hilang di perairan utara Bali pada sabtu (24/42021) dan telah kehilangan kontaknya sejak rabu (21/4/2021) dini hari. Diperkirakan jumlah penumpang dan awak kapal yang terdapat di dalam kapal selam Nanggala sebanyak 53 orang. Kapal selam Nanggala dinyatakan hilang setelah 72 jam kehilangan kontaknya. Menagapa demikian ? karena pasokan oksigen kapal selam Nanggala dapat bertahan selama 72 jam disaat listrik yang tersedia mati total.

Banyak sekali cuitan yang terdapat di sosial media, mulai dari facebook, twitter, dan instagram. Banyaknya rasa simpati yang di ucapkan oleh masyarakat indonesia. Mereka berduka atas tenggelamnya kapal selam Nanggala. Begitu besarnya dampak media untuk menyebarluaskan sebuah narasi atau berita. Mulai dari rakyat biasa, artis, hingga pejabat juga ikut bersimpati atas peristiwa ini.

Media massa memengaruhi audiensnya dalam berbagai cara. Efek media yang ditimbulkan di kasus tenggelamnya kapal selam Nanggala adalah masyarakat tertarik untuk turut bersimpati atas tenggelamnya kapal Nanggala. Dampak media dianggap sangat besar pengaruhnya dalam mencari dukungan dari audiensnya. Pasalnya, kita sering menemui warga indonesia kompak untuk memblokir, bersimpati, dan berempati terhadap suatu peristiwa.

Peran media sebagai information arbitage atau jembatan informasi telah menjembatani masyarakat untuk mengetahui informasi - informasi yang dibutuhkan. Hal ini merupakan salah satu dampak positif dari media sosial. kita dimudahkan dalam mengakses informasi dan menyebarkan informasi ke semua orang. Peran media sosial tidak melulu tentang sesuatu yang buruk. Dalam peristiwa ini, media sosial telah menjadi media sosial dengan dampak yang positif.

M. Fikri Hisyam H, mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Malang




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline