Lihat ke Halaman Asli

Sudah Berubah atau Masih Sama Zaman ini

Diperbarui: 22 September 2015   10:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kehidupan manusia melewati jalan yang selalu bergerak dan tidak bisa dilepaskan dari hidup ini. Jika manusia tidak bisa terus mengikuti jalan tersebut, maka sudahlah kisah hidup yang tak dapat mengikutinya hingga tidak berguna lagi. Walaupun manusia tertinggal ataupun terpisah dari jalan tersebut, namun manusia masih bisa berusaha untuk masuk dan mengikuti alurnya lagi. Jalan ini biasa orang-orang bilang dengan sebutan waktu. Mungkinkah jalan waktu dapat diikuti? Tentu saja dapat diikuti. Tapi, apakah kita dapat menyesuaikan dengan alur yang benar atau sebaliknya. Semua itu tergantung bagaimana kita manusia sebagai makhluk yang memiliki akal dan pikiran untuk menyikapinya. Agar terciptanya suasana dan ketepatan dalam hal tersebut, maka kita sebagai manusia harus cepat dalam menyesuaikannya. Manusia juga harus bisa untuk bertahan dan menyesuaikan dengan arus waktu tersebut, agar tidak terseret dan menjadi tidak berguna.

Dalam kehidupan ini tidak terlepas dari tiga waktu yaitu dulu, sekarang dan nanti. Adakah kesamaan antara ketiga waktu tersebut. Bisa dikatan sama dalam hal implementasinya dalam kehidupan sehari-hari tapi tidak dengan suasana dan ketepatan waktu yan benar-benar sama dengan yang dulu. Bagaimana dengan masa depan, apakah akan sama dengan sekarang ataupun terdahulu. Bisa jadi sama ataupun tidak sama sekali karena manusia hidup berproses dan tidak pernah puas dengan yang mereka lakukan. Manusia selalu ingin berubah dan berusaha melakukan suatu hal yang dapat mereka ciptakan agar sesuai dengan kebutuhan mereka.

Dalam kehidupan manusia pada zaman dulu, mereka menggunakan alat dan peralatan yang mereka temukan dalam alam yang masih berbentuk sangat sederhana. Walaupun sederhana mereka bisa menggunakan peralatan yang mereka buat semaksimal mungkin. Sesuai dengan perkembangannya peralatan yang manusia gunakan semakin meningkat dan bermbah canggih. Teknologi atau peralatan yang manusia buat sangatlah membantu dalam pekerjaan di kehidupan sehari-hari. Alat-alat yang terus mengalami perkembangan ini, menjadikan manusia untuk selalu berfikir tentang inovasi terbaru. Untuk mengikuti perkembangan zaman yang tak dapat dihindari dari perubahan-perubahan yang akan terjadi. Bahkan perkembangan zaman ini juga membuat manusia menjadi berubah dalam hal tingkah laku dan bersikap dengan makhluk lainnya. Perubahan sikap ini dapat terlihat dengan kita memandang pola fikir orang dulu dan sekarang.Bersikap saling terbuka antar sesama warga di dalam masyarakat. Pola fikir orang dulu yang masih terikat dengan sikap yang ramah dan saling menghargai satu dengan yang lainnya. Sikap gotong royong dalam melakukan berbagai hal di kehidupan sehari-hari mereka. Sangat berbeda dengan orang di zaman sekarang yang bersikap mementingkan diri sendiri daripada orang lain dan bersikap tertutup. Sikap sombong terhadap sesama manusia sangat terlihat dari cara mereka dalam bertetangga. Padahal di dalam kehidupan ini manusia tidak bisa bekerja sendiri, sehingga pola pikir yang berjalan di zaman sekarang terkadang mengalami masalah yang seharusnya diselesaikan secara bersama-sama. Untuk melihat perbedaan ini, dapat dilihat juga dari anak remaja yang sekarang sudah tidak begitu mengahargai orang lain. Sikap mereka yang merasa bahwa mereka benar sendiri dan yang lain itu salah ataupun berbeda dari mereka yang membuat semakin jauhnya ikatan manusia dengan makhluk lainnya. Orang-orang terdahulu sangat mengahargai alam, sedangkan orang sekarang sudah tidak menghargai akan hal itu. Tetapi, sebagian besar orang-orang masih ada yang memiliki rasa saling mengargai satu dengan yang lainnya. Ada sebuah kata-kata yang sesuai untuk manusia yaitu “apa yang kamu lakukan sekarang adalah hasil dari apa yang kamu lakukan dahulu”. Jika kita berusaha dengan baik dalam menyikapi kehidan ini dan saling menghargai, maka kebaikan akan menjadi pasangan dari kerja keras itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline