Lihat ke Halaman Asli

Fikri Hadi

Instagram : @fikrihadi13

Rangkaian Dies Natalis Wijaya Putra Ke-43, FH UWP Gelar Kegiatan Bedah Buku "Potret Hukum Kontemporer di Indonesia"

Diperbarui: 23 Februari 2024   18:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Kegiatan Bedah Buku "Potret Hukum Kontemporer Di Indonesia - Persembahan 60 Tahun Dr. Taufiqurrahman, S.H., M.Hum. Sumber : Humas UWP

Fakultas Hukum Universitas Wijaya Putra (FH UWP) menggelar Bedah Buku Potret Hukum Kontemporer Di Indonesia - Persembahan 60 Tahun Dr. Taufiqurrahman, S.H., M.Hum.", pada Rabu, 21 Februari 2024 di UWP Kampus Benowo.

Narasumber pada kegiatan ini ialah Dr. Taufiqurrahman, S.H., M.Hum, yang merupakan pencetus Teori Konvergensi Paradigma Partikularisme Universalistik serta Dr. Budi Endarto, S.H., M.Hum. Sesi Bedah buku dimoderatori oleh Dekan FH UWP, Dr. Andy Usmina Wijaya, S.H., M.H.

Pada sesi pemaparan, narasumber pertama, Dr. Taufiqurrahman menyampaikan problematika terkait era Globalisasi saat ini, yang mana terdapat pertentangan antara kepentingan hukum nasional dengan hukum internasional. Oleh karena itu, ia memaparkan Teori Konvergensi untuk menyikapi pertentangan antara paham Universalistik dan Partikularistik.

"Paradigma ini sejalan dengan pandangan founding father kita, yakni Bung Karno yang menyatakan bahwa internasionalisme tidak dapat hidup subur kalau tidak berakar dalam buminya nasionalisme. Sebaliknya, Nasionalisme tidak dapat hidup subur kalau tidak hidup dalam taman sari internasionalisme", Papar Taufiq.

Inti dari kerangka berfikir ini, menurut Taufiq ialah meletakkan pemenuhan kepentingan nasional sebagai filter pertama dan sekaligus orientasi utama dalam kegiatan pembaharuan hukum nasional namun dengan tetap mempertimbangkan pemenuhan kepentingan internasional sebagai filter sekaligus orientasi kedua.

Adapun Dr. Budi Endarto memaparkan sejumlah contoh dalam mengimplementasikan Teori Konvergensi tersebut. Salah satunya ialah isu terkait gas emisi.

"Isu emisi sudah menjadi isu global. Namun dalam penyelesaiannya, juga harus memperhatikan aspek kepentingan nasional. Tidak bisa hanya dianggap urusan atau dibebankan kepada masing-masing negara. Justru negara yang maju atau kaya harus membantu negara-negara berkembang dalam mengatasi permasalahan gas emisi" Ujarnya.

Kegiatan Bedah Buku ini merupakan bagian dari rangkaian Dies Natalis Wijaya Putra Ke-43. Pada Dies Wijaya Putra kali ini mengusung tema "Penguatan Sociopreneur Menuju Keunggulan Wijaya Putra"

Ketua Panitia Dies Natalis Wijaya Putra Ke-43, Ardianti Agustin, S.Psi., M.Psi., mengapresiasi kegiatan bedah buku tersebut yang diselenggarakan sebagai rangkaian Dies Natalis.

"Kami berharap agar kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi civitas akademika untuk menulis" ujarnya pada sesi sambutan.

Dari tulisan tersebut diharapkan dapat menjadi referensi bagi kalangan akademik sehingga dapat memberikan manfaat kepada masyarakat, selaras dengan arah kebijakan UWP sebagai Entrepreneurial University yang berbasis Sociopreneur.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline