Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Fikri

Mahasiswa Universitas Tanjungpura/pernah mengikuti lomba esai dan KTI se-Indonesia

Nobar EURO Ramah Lingkungan, Gimana Caranya?

Diperbarui: 14 Juli 2024   21:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Nobar Pertandingan Sepak Bola (pinterest/OA)

Besok, media olahraga Indonesia akan menayangkan EURO 2024 pada pukul 02.00 WIB. Penggemar sepakbola eropa di Indonesia akan menonton EURO 2024 melalui tradisi nobar di warkop (tidak seluruhnya) dengan kalimat mutiara yaitu "english or spain?"

Nobar membawa banyak hal positif namun juga membawa dampak negatif bagi lingkungan. Setiap penonton pasti menghasilkan sampah di meja mereka masing-masing dan hal tersebut harus dimitigasi. Setiap kegiatan yang dilaksanakan harus diiringi dengan langkah menjaga lingkungan itu sendiri. Karena menjaga lingkungan adalah bukti kesalehan orang yang beragama dan menjaga kesejahteraan wilayah secara berkelanjutan.

Tapi emangnya bisa yah nobar sambil menjaga lingkungan? Bisa dong. Berikut 2 tips sederhana nobar ramah lingkungan

  • Membawa peralatan makan dan minum dari rumah

Jika warkop yang sedang mengadakan nobar hanya menyediakan gelas plastik, maka kita bawa sendiri gelas dari rumah kita. Ndk harus cangkir keramik, cukup bawa gelas plastic yang bisa dipakai berkali-kali layaknya Tupperware.

  • Buang sampah pada tempatnya

Tips pertama cocok digunakan ketika kita memesan kopi, gorengan, dan masakan siap saji. Lantas bagaimana dengan cemilan pabrik yang bungkusnya menggunakan plastic seperti chitato. Gunakan tips kedua!

Menjaga sampah itu wajib untuk menjaga lingkungan. Wajar saja, sampah yang berserakan dimana-mana tidak enak dilihat bahkan membahayakan kesehatan. Carilah tong sampah terdekat atau bawa sampah hingga kerumah.

"Ketika lingkungan berubah, pasti ada perubahan yang berhubungan di dalam kehidupan."

Perubahan ini bukan perubahan yang positif melainkan ke arah negatif. Konsep perubahan lingkungan tidak akan berlawanan dengan perubahan kehidupan umat manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline