Lihat ke Halaman Asli

Aku Selalu Suka Sehabis Hujan di Bulan Juni, di Bulan Juni

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan Bulan Juni

Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan Juni dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih arif dari hujan bulan Juni dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu

Sapardi Djoko Damono

**

Dan kamu menari di bawah hujan Bulan Juni. Diam. Loncat. Menadah. Diam. Tersenyum.

"Hujan lebih cepat", katamu padaku, datar. Aku senyum mengiyakan.

"Maaf, tulisan ini jelek, lima menit jadi", kataku kepadamu sambil membuka payung.

**

Bukan bukan bukan begitu. Tutup payungmu. Kamu takut basah? Ayolah! Pada hujan pasrah. Titik rintik. Rintik bisik. Meresap ke kulit ari. Menyesat ke hati. Memang sunyi. Kamu tahu? Itu isyarat rindu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline