Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan satu mata ajar yang diberikan di suatu jenjang sekolah tertentu yang merupakan salah satu bagian dari pendidikan keseluruhan yang mengutamakan aktivitas jasmani dan pembinaan hidup sehat untuk bertumbuh dan perkembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang serasi, selaras dan seimbang (Depdiknas, 2006:131). Melalui proses pendidikan jasmani diharapkan siswa mendapatkan pengalaman belajar gerak karena salah satu permasalahan kesehatan masyarakat di seluruh dunia pola hidup sedenter atau kurang gerak. Namun pada saat prosesnya terdapat banyak sekali hambatan dan permasalahan yang dihadapi oleh guru pjok, kondisi ini diperburuk oleh virus corona.
Saat ini segala bentuk kegiatan yang dilaksanakan secara langsung harus dibatasi atapun ditinggalkan guna memutus penyebaran virus covid-19. evere acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari virus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, seperti lansia (golongan usia lanjut), orang dewasa, anak-anak dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui. Virus ini menular melalui percikan dahak (droplet) dari saluran pernapasan. Oleh sebab itu menghindari hal -- hal yang menyebabkan adanya kerumunan masa dengan tujuan memutus penyebaran virus tersebut. Maka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerbitkan Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. Kebijakan Pembatasan Skala Besar yang mengakibatkan pembelajaran tatap muka di dalam kelas dipindahkan ke rumah dengan sistem pembelajaran jarak jauh menggunakan internet, pembelajaran daring mengalami transformasi dari konvensional menjadi bentuk digital sehingga memliki hambatan dan tantangan tersendiri.
Pembelajaran penjas yang dilaksanakan jarak jauh secara online di pandemi ini berkaitan dengan banyaknya ketidaksiapan antara siswa dengan guru. Sedangkan guru harus mampu menyampaikan materi dengan cara yang efektif sehingga mampu diakses melalui jarak jauh, sehingga menyebabkan permasalahan yang harus dihadapi seorang guru penjas dalam melaksanakan pembelajaran penjas. Menurut Raibowo et al., (2020) Hambatan yang dihadapi pada saat ini adalah kurang memadainya sarana dan prasarana pendukung,kurangnya kecakapan penguasaan teknologi oleh guru, terbatasnya jaringan internet. Adanya hambatan pada proses pembelajaran dapat menurunkan minat belajar siswa (Suryani, 2013). Disamping itu (Raibowo et al., 2020), guru harus bisa membuat strategi pengajaran dan menyediakan kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan belajar secara aktif dan professional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H