Lihat ke Halaman Asli

Online Shopping: Kebutuhan dan Gaya Hidup

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

“Demam shopping online bukan hal baru, namun manfaat shopping online lebih praktis dan cepat. Apalagi saat ini ada istilah time more valuable than money,”

(Yoris Sebastian - Chief Creative Officer OMG Consulting)

Benar kiranya pernyataan di atas. Kini semua hal semudah dan secepat mengedipkan mata. Berbelanja bukan lagi hal yang melelahkan. Terutama bagi para lelaki yang biasanya ‘mengutuk’ hobi para wanita ini. Bahkan tidak mengherankan jika berbelanja, tidak hanya sebagai pemenuhan kebutuhan tapi telah menjadi gaya hidup di kalangan kaum urban.

Teknologi Internet

Siapa yang tak kenal internet? Bahkan pemerintah Indonesia pun mencanangkan internet masuk desa dan sekolah. Begitu pentingnya arti internet hingga tak jarang orang lebih banyak menghabiskan waktunya di dunia maya entah untuk social networking, mencari informasi ataupun berbelanja.

Urusan belanja kini tak lagi harus dilakukan di pasar nyata, di mana pembeli dan penjual bisa bertemu langsung. Melalui kemajuan teknologi internet, proses berbelanja pun semakin mudah dan menyenangkan. Cukup dengan ‘klik’, orang bisa mendapat apa yang mereka inginkan. Tidak perlu beranjak dari tempat Anda berada, karena internet bisa diakses lewat personal computer dan handphone.

Di tahun 2010 ini, rupanya berbelanja online atau shopping onlinetetap menjadi tren. Apalagi, belakangan ini para konsumen online juga semakin menghargai kenyamanan dan peningkatan keamanan yang ditawarkan para penyedia belanja online. Ada yang memanfaatkan kemudahan online shopkarena kebutuhan akan barang atau jasa yang ditawarkan. Namun, ada pula yang ber-shopping onlineria karena merasa itu adalah bagian dari gaya hidup masa kini.

Inovasi Baru

Shopping onlineatau belanja online adalah salah satu cara belanja yang sedang marak. Sebenarnya cara belanja seperti ini sudah ada sejak 1979, diciptakan oleh Michael Aldrich dari Inggris. Baru pada Maret 1981 sistem ini mulai diperkenalkan kepada masyarakat oleh Thomson Holidays.

Adapun tempat untuk shopping onlinedisebut sebagai online store atau toko online. Toko bisa diartikan sebuah wadah/tempat untuk menggelar (menampilkan, memamerkan) barang dagangan.  Sedangkan online, saat ini bisa diartikan sebagai bersifat terhubung dengan jaringan internet. Sehingga toko online memiliki definisi sebuah tempat untuk menggelar (menampilkan, memamerkan) barang dagangan yang terhubung dengan jaringan internet.

Dalam penggunaannya, kata toko online sendiri memiliki beberapa persamaan istilah, baik dalam bahasa Indonesia atau bahasa asing. Persamaan istilah toko online adalah web store, e-shop, toko maya, online shop, e-commerce, virtual shop, toko virtual, dan lain-lain, walau terkadang sebenarnya arti dari istilah-istilah itu sedikit berbeda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline