Lihat ke Halaman Asli

Fikri Amirullah

Pelajar Sekolah

Gen-Z atau Gengster?

Diperbarui: 14 November 2024   08:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Pribadi 

Generasi Z (Gen Z) merujuk pada kelompok Manusia yang memiliki kesamaab yang lahir setelah Generasi Y (Millennials), umumnya antara tahun 1997 dan 2012. Mereka tumbuh besar di era digital, dengan akses luas ke internet, media sosial, dan teknologi canggih sejak usia dini. Gen Z sering dikaitkan dengan keterampilan teknologi yang tinggi, kesadaran sosial yang kuat, dan preferensi terhadap keberagaman serta inklusivitas. 

Mereka juga lebih terhubung dengan isu-isu global seperti perubahan iklim, keadilan sosial, dan kesehatan mental.Namun,kini Gen Z yang tumbuh dan berkembang di lingkungan masyarakat saat ini tidak seperti yang kita pikirkan nyatanya semakin berkembang nya zaman dan IPTEK Gen Z tidak memanfaatkannya seperti yang semestinya.

Banyak sekali Gen Z yang terjerumus dalam perbuatan tercela seperti judi online, Bullying,dan lain sebagainya, dengan teknologi komunikasi yang semakin berkembang pesat memberikan kemudahan bagi Gen Z untuk mengakses seluruh aspek yang ada di lingkungan masyarakat salah satunya banyak sekali Gen Z yang terjerumus dalam genggaman pergaulan bebas yaitu gengster sebenarnya pergaulan bebas tak hanya gester saja namun beberapa waktu ini banyak sekali diberitakan Bahwasanya gester sudah merajalela khususnya di kabupaten Jombang.

Memang tindakan Gesterisme ini adalah hal yang mungkin sudah sering kita dengar dan sudah tak asing dilingkungan masyarakat kita.

Namun, nyatanya semakin berkembangnya zaman tingkat tindakan gengsterisme ini tidak semakin menurun malah semakin meningkat hal ini ditujukan dengan banyak sekali terjadi tindak kejahatan gengsterisme salah satunya yang baru-baru ini terjadi di kabupaten Jombang banyak sekali berita tentang gengsterisme yang semakin merajalela dan lebih mirisnya tindakan ini dilakukan oleh mayoritas pelajar dibawah umur.

Tentunya hal ini harus menjadi perhatian penting bagi kita semua karena jika ditanya siapakah yang bertanggung jawab atas terjadinya fenomena ini apakah orang tua mereka,bapak ibu guru mereka di sekolah,atau bahkan menjadi tanggung jawab pemerintah setempat. Hal Ini tentunya menjadi hal kompleks karena jika ditanya apakah penyebabnya tentunya banyak sekali sebab terjadinya gengsterisme salah satunya adalah Gengsterisme muncul akibat berbagai faktor yang saling terkait, baik dari lingkungan sosial, ekonomi, maupun psikologis. 

Salah satu penyebab utama adalah kemiskinan dan ketidaksetaraan sosial, yang seringkali mendorong individu, terutama remaja, untuk mencari identitas atau perlindungan dalam kelompok yang dianggap dapat memberikan kekuatan dan rasa aman.

Kurangnya perhatian dan pengawasan dari keluarga serta ketidakhadiran figur otoritas yang positif juga berkontribusi besar, karena hal ini membuat individu lebih rentan terpengaruh oleh kelompok-kelompok yang memiliki perilaku destruktif. 

Selain itu, pengaruh media, pergaulan yang salah, dan kurangnya pendidikan moral yang memadai dapat memperburuk kondisi, mendorong seseorang untuk bergabung dengan geng sebagai cara untuk memperoleh status atau pengakuan. Faktor-faktor ini menciptakan kondisi di mana gengsterisme berkembang dan terus menyebar di kalangan masyarakat, terutama di daerah-daerah yang memiliki tingkat kriminalitas tinggi.

Tentunya, gengsterisme harus menjadi perhatian penting bagi kita semua bukan siapa yang bertanggungjawab atas terjadinya peristiwa ini tetapi bagaimana kita menyikapinya dengan hal-hal yang positif karena selain kita harus memberantas tindakan Gesterisme tetapi kita juga harus memperhatikan mental dan kondisi psikologis dari anggota gengster tersebut karena melihat banyaknya pelaku yang masih remaja yang sifatnya cenderung suka mencoba-coba hal baru oleh karena itu kita sebagai orang yang mengerti harus mampu menjadi roll mode bagi pelaku gengsterisme agar mau berubah dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi kedepannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline