Lokawisata Baturaden, dengan pesona alamnya yang memukau, telah lama menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Banyumas, Jawa Tengah. Terletak di lereng Gunung Slamet, Baturaden menawarkan keindahan alam yang memanjakan mata serta udara sejuk yang menyegarkan jiwa. Namun, Baturaden bukan hanya soal keindahan alam. Di balik pesonanya, ada geliat ekonomi yang terbangun, salah satunya melalui Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berkembang pesat di kawasan ini. Baturaden adalah oase di tengah hiruk-pikuk kehidupan, di mana keindahan alam bertemu dengan semangat wirausaha masyarakat lokal.
Pesona Alam Baturaden: Surga di Kaki Gunung Slamet
Berdiri kokoh sejak Mei 1957, Lokawisata Baturaden adalah permata yang memancar kilauan kecantikan alam, menggoda siapa pun yang melihatnya. Baturaden dikenal dengan kekayaan alamnya yang seolah dilukis oleh tangan dewa. Kawasan ini menawarkan destinasi yang begitu memesona; air terjun yang bagaikan tirai sutra berkilauan, pemandian air panas yang menghangatkan hati hingga ke jiwa, serta taman-taman indah yang dipenuhi flora eksotis, seakan menyambut pengunjung ke dalam pelukan alam. Tak mengherankan jika Baturaden sering disebut sebagai "surga tersembunyi" di kaki Gunung Slamet, sebuah keajaiban alam yang tak ternilai harganya.
"Baturaden itu bagai permata yang bersinar, dengan panorama yang tiada duanya. Setiap sudutnya memiliki keindahan yang membuat saya bangga menjadi warga Banyumas," ujar Pak Budi, seorang warga lokal yang sering berkunjung ke Baturaden bersama keluarganya. Deskripsi ini menggambarkan bagaimana masyarakat lokal merasakan keindahan yang ditawarkan oleh Baturaden.
UMKM di Baturaden: Ekonomi Berbasis Pariwisata
Pesona Baturaden tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga memberikan peluang bagi warga lokal untuk mengembangkan usaha mereka. Di sekitar kawasan wisata ini, banyak ditemukan UMKM yang menawarkan berbagai produk lokal, mulai dari kuliner khas hingga kerajinan tangan. Produk-produk ini tidak hanya menjadi oleh-oleh bagi wisatawan, tetapi juga menjadi cerminan budaya dan tradisi masyarakat setempat. Salah satu UMKM yang berkembang di Baturaden adalah makanan khas banyumas yakni getuk goreng Banyumas.
Konon, getuk goreng adalah mahakarya Sanpirngad, seorang pedagang nasi dan jajanan keliling yang jenius. Getuk biasa yang dijajakannya, meski lezat, seperti bunga yang layu sekejap karena cepat basi. Dalam kebingungannya, Sanpirngad seperti tersambar petir inspirasi dan menciptakan keajaiban kuliner dengan menggoreng getuk, menjadikannya kudapan yang tak lekang oleh waktu.
Menurut Ibu Siti, seorang wisatawan asal bandung, "Wah, getuk goreng di sini rasanya manis, gurih, dan legit banget! Dibuat dari singkong dan dibumbui gula kelapa, dan terlebih keluarga saya beli banyak tadi karena enak banget".
Selain getuk goreng. Makanan tradisional seperti tempe mendoan, dan soto Banyumas menjadi favorit wisatawan. "Kuliner lokal di sini benar-benar lezat dan otentik. Saya selalu membawa pulang tempe mendoan sebagai oleh-oleh untuk keluarga," kata Bu Rina, seorang wisatawan asal Yogyakarta.
Dampak Positif Pariwisata terhadap UMKM