Lihat ke Halaman Asli

Fikri Adi Nugraha

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

Pengertian Thrift Shop dan Perkembangannya di Indonesia

Diperbarui: 26 Juni 2023   01:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Pengertian Thrift Shop

      Busana atau yang kita kenal dengan istilah Fashion (fesyen) merupakan salah satu bagian penting yang melekat di kehidupan keseharian masyarakat. Dikarenakan pembelian produk fashion terus berkembang dari waktu ke waktu dan keinginan juga kebutuhan fashion semakin tinggi dalam membeli produk thrift. Kata ‘Thrift Shop’ sendiri merupakan kata yang berasal dari bahasa inggris, untuk kata ‘Thrift’ itupun mempunyai arti sebuah kegiatan yang meminimalisir atau mengurangi pemborosan atau yang singkatnya disebut penghematan keuangan. Sedangkan untuk ‘Shop’ merupakan kegiatan membeli barang.

      Jadi, thrift shop adalah sebuah kegiatan atau metode dalam berbelanja yang bertujuan untuk penghematan dan supaya biaya yang dikeluarkan untuk berbelanja pun keluar seminimal mungkin. Barang yang dijual dalam thrift shop biasanya adalah barang secondhand atau bekas, namun masih sangat layak dipakai. Thrift adalah sebuah kegiatan ‘berburu’ membeli berbagai barang bekas yang sedang jadi incaran terutama pakaian, Thrifting menjadi salah satu pakaian yang disukai masyarakat indonesia terutama dikalangan remaja. Siapa yang tidak tahu fashion jenis ini sangat digemari oleh kalangan remaja. Karena masyarakat jaman sekarang lebih melihat pakaian sebagai visual penampilan dari style. Sebutan ‘Thrift Shopping’ ini sebenarnya adalah sebutan masa kini dari kata barang bekas atau pakaian bekas. Pakaian bekas merupakan pakaian yang sudah pernah dipakai sebelumnya. Biasanya pakaian-pakaian bekas ini diimpor dari luar negeri, yaitu dari Korea, Malaysia, dan Singapura.

Perkembangan Thrift Shop di Indonesia

      Sebenarnya di Indonesia thrift shopping sedang berkembang. Hal ini juga sudah muncul sejak lama di Indonesia, namun baru-baru ini menjadi tren yang sedang ramai dan diminati banyak orang terutama di kalangan milenial karena banyaknya influencer di sosial media yang melakukan kegiatan ini. Kegiatan thrifting ini mulai digandrungi untuk menghemat pengeluaran keuangan, karena tak jarang orang menemukan pakaian thrift dengan merek ternama dan masih layak pakai dengan harga miring. Oleh sebab itu, keberadaan thrift shop menjadi pilihan lain bagi masyarakat yang ingin memenuhi keinginannya untuk berbelanja dan tampil keren juga dengan merek luar negeri yang terkenal.

      Referensi menunjukan bahwa membeli produk thrift telah menjadi tren di berbagai negara. Mencari produk thrift sudah menjadi tren yang berkembang karena dapat memudahkan seseorang dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya akan produk fashion. Karena pasar konsumen thrift terus berkembang, menyebabkan thrift shop menjadi semakin popular. Bahkan tren ini telah diperkirakan akan terus berlanjut dimana pada tahun 2029 total nilai penjualan global produk pakaian bekas akan mencapai $80 miliar dolar.

      Di era globalisasi sekarang ini, segala macam dapat diakses dengan begitu mudah, juga seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada di Indonesia. Saat ini pasar tidak hanya tersedia dalam bentuk Pasar Tradisional, tetapi perkembangan dan transformasi pasar telah berkembang pesat menuju digital dengan adanya pasar model baru yakni marketplace. Marketplace adalah wadah untuk memasarkan produk atau jasa menggunakan media internet. Thrift shop menjadi salah satu bisnis yang dapat dijalankan dalam marketplace ini. Menurut riset Snapchart, membuktikan bahwa salah satu marketplace yang paling sering digunakan di tahun 2020 adalah Shopee, dan berdasarkan 10 kategori produk terlaris Shopee tahun 2021 adalah produk fashion yaitu sekitar 59% dibandingkan dengan marketplace lainnya.

      Popularitas toko barang bekas meningkat secara signifikan di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Tren membeli baju bekas semakin dikenal di Indonesia. Banyak orang senang mencari barang unik dan murah di pasar loak. Maraknya platform media sosial juga berkontribusi terhadap pertumbuhan industri pakaian bekas di Indonesia. Beberapa orang bahkan beralih ke toko barang bekas untuk menjalani gaya hidup yang lebih berkelanjutan, murah, dan ramah lingkungan. Saat ini, pemerintah telah mengeluarkan aturan mengenai pelarangan impor pakaian bekas karena dikhawatirkan akan mengganggu industri sandang dari lokal, kecuali untuk barang tertentu yang ditetapkan dan dikecualikan oleh Permendag. Secara keseluruhan, tren belanja barang bekas di Indonesia terus berkembang karena semakin banyak orang yang menemukan manfaat dan kesenangan dari belanja barang bekas.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline