Lihat ke Halaman Asli

Fikri Rahmadian

Deguns Media

Sukseskan Program Ketahanan Pangan Menteri Imipas, Lapas Narkotika Gunung Sindur Konversi Padi Menjadi Beras

Diperbarui: 6 November 2024   16:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: humas lapas narkotika gunung sindur

BOGOR -- Guna mensukseskan Program Ketahanan Pangan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur terus mendorong kegiatan pembinaan kemandirian penggilingan padi dengan melibatkan warga binaan, yang mampu mengkonversi 10,8 ton padi dari petani menjadi beras siap saji, Senin (4/11),

Hasil produksi penggilingan padi Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur untuk memenuhi pesanan atau permintaan dari pasaran lokal wilayah Parung, Cigombong, Cimone dan pasar diwilayah sekitar Lapas.

Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Dedy Cahyadi menyampaikan pihaknya telah melaksanakan kegiatan penggilingan padi, guna mensukseskan program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, yaitu memberdayakan warga binaan untuk mendukung ketahanan  pangan, ujarnya.

"Penggilingan padi menjadi mata rantai penting dalam suplai beras nasional, sekaligus memberikan kontribusi dalam penyediaan beras, dengan kualitas terbaik dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional," imbuhnya.

Pembinaan kemandirian penggilingan padi mempunyai peran penting yaitu mempersiapkan stok beras yang digunakan untuk cadangan pangan pemerintah maupun masyarakat, titik pengolahan gabah menjadi beras, penentu kuantitas dan jenis kualitas beras, penentu harga gabah maupun beras, serta  kegiatan kerja untuk warga binaan.

Untuk diketahui, ketahanan pangan diartikan sebagai  situasi yang ada ketika semua orang sepanjang  waktu mempunyai akses fisik, sosial dan ekonomi  terhadap bahan pangan yang cukup aman dan  bergizi yang sesuai dengan kebutuhan makanan  dan makanan yang disukai untuk kehidupan yang aktif dan sehat (FAO, 2003), pungkasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline