Lihat ke Halaman Asli

Fikri Rahmadian

Deguns Media

Komitmen Raih WBK, Lapas Narkotika Gunung Sindur Ikuti Zoom Evaluasi Sosialisasi Wawancara Zona Integritas Menuju WBK Tahun 2024

Diperbarui: 29 September 2024   07:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: humas deguns

BOGOR - Tim Pokja Pembangunan Zona Integritas Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur mengikuti Zoom Sosialisasi Evaluasi Wawancara Zona Integritas Menuju WBK (Wilayah Bebas dari Korupsi) Tahun 2024. Kegiatan ini diadakan sebagai persiapan evaluasi yang akan dilaksanakan pada tanggal 30 September hingga 5 Oktober 2024.

Evaluasi ini melibatkan seluruh satuan kerja yang diusulkan untuk meraih predikat WBK, dengan fokus pada kesiapan dokumen dan wawancara terkait penerapan Zona Integritas. Kegiatan sosialisasi ini diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB), dengan sampling satuan kerja dari berbagai Kanwil Kementerian Hukum dan HAM.

Selama sesi sosialisasi, peserta diperkenalkan dengan berbagai aspek penting terkait evaluasi wawancara, mulai dari kriteria penilaian, dokumen pendukung, hingga strategi terbaik dalam menghadapi proses wawancara. Tim dari Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, termasuk jajaran pimpinan dan tim Zona Integritas, turut aktif dalam menyimak dan mempersiapkan diri untuk mengikuti evaluasi dengan baik. Persiapan yang matang menjadi kunci dalam meningkatkan peluang Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur meraih predikat WBK di tahun ini.

Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur Dedy Cahyadi turut memberikan apresiasi kepada seluruh tim yang telah bekerja keras dalam persiapan menuju evaluasi WBK. Ia menekankan pentingnya pemahaman mendalam terhadap Zona Integritas, serta menjaga semangat dan motivasi tinggi dalam menghadapi wawancara nanti.

Kalapas berharap dapat memberikan yang terbaik dan membawa pulang predikat WBK sebagai bukti dari transformasi dan komitmen menuju pelayanan yang transparan dan akuntabel.

Beliau menekankan pentingnya kerjasama dan komitmen dari seluruh tim agar dapat menghadapi setiap tahapan evaluasi dengan optimal. Heni juga mengingatkan bahwa predikat WBK bukan hanya tentang penghargaan, melainkan juga cerminan dari perubahan nyata dalam hal pelayanan publik yang bersih dan bebas dari korupsi, pungkasnya.

sumber gambar: humas deguns




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline