Lihat ke Halaman Asli

Sejarah dan Aliran Murjiah

Diperbarui: 1 Oktober 2018   18:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

A.Sejarah aliran murji'ah

Murji'ah yang berasal dari kata "arja'a" yang selanjutnya mengandung arti memberi pengharapan. Orang yang berpendapat bahwa orang Islam yang melakukan dosa besar bukanlah kafir tetapi tetap mukmin dan tidak kekal dalam neraka, memang memberi pengharapan bagi yang berbuat dosa besar untuk mendapat rahmat Allah. Oleh karena itu, ada juga pendapat yang mengatakan bahwa Murjiah diberikan kepada golongan ini, bukan karena mereka menunda penentuan hukum terhadap orang Islam yang berdosa besar kepada Allah di hari perhitungan kelak dan bukan pula karena mereka memandang perbuatan mengambil tempat kemudian dari iman tetapi karena mereka memberi pengharapan bagi orang yang berdosa besar untuk masuk surga.

Ada beberapa teori yg berkembang mengenai asal usul kemunculan murji'ah yaitu: Pertama, tujuan murji'ah dikembangkan oleh sebagian sahabat untuk menjamin persatuan dan kesatuan umat islam ketika menjadi pertikaian politik dan untuk menghindari sektarisme,diperkirakan lahir bersama dengan kemunculan Syi'ah dan Khawarij.

Teori lain, menyatakan bahwa gagasan irja' yang berupa basis doktrin murji'ah muncul pertama kali sebagai gerakan politik yg diperlihatkan cucu Ali bin Abi Thalib, yaitu Al-Hasan bin Muhammad Al-Hanafiyah sekitar tahun 695M. penggagas teori ini menceritakan bahwa 20 tahun setelah meninggalnya Muawi'ah tahun 680M, dunia islam di koyak oleh pertikaian sipil, yaitu Al-Mukhtar yang membawa paham syi'ah ke kufah dari tahun 685-687M. Ibnu Zubair mengklaim kekhalifahan di Mekah hingga kekuaaan islam. Sebagai respon dari keadaan ini muncul gagasan irja' atau penangguhan (posponenment). Gagasan ini nampaknya pertama kali di gunakan sekitar tahun 695M oleh cucu Ali bin Abi Thalib, yaitu Al-Hasan bin Muhamad Al-Hanafiyah, dalam sebuah surat pendeknya yang tampak autentik.

Sejak terjadinya ketegangan politik diakhir pemerintahan Utsman bin Affan, ada sejumlah sahabat nabi yang tidak mau ikut campur dalam politik. Selanjutnya ketika terjadi salah menyalahkan antara perselisihan pihak pendukung Ali dan pihak penuntut bela kematian Utsman bin Affan, maka mereka bersikap irja' yakni menunda putusan siapa yang bersalah.

Menurut mereka biarlah Allah saja yang nantinya akan yang memutuskan siapa yang bersalah diantara mereka yang tengah berselisih ini. Karena penundaan, semua keputusan berada ditangan Allah SWT, serta senantiasa berharap Allah akan mengampuni  dosa-dosa pelaku dosa besar tersebut, kemudian mereka ini populer dengan sebutan golongan atau aliran murji'ah yaitu  orang yang mendapat putusan para pelaku dosa besar sampai ada ketetapan dari Allah, Pemimpin dari kaum murji'ah ini adalah Hasan bin Bilal Al-Muzni, Abu Salad As Amman (meninggal 152 H),Tauban dan Dhinar bin Umar.

Adapun hal-hal yang melatar belakangi kehadiran murji'ah antara lain:

-Adanya pertentangan pendapat aantara orang-orang syi'ah dan khawarij, mengkafirkan pihak-pihak yang ingin merebut kekuasaan Ali dan mengkafirkan orang-orang yang terlibat dan menyetujui adanya tahkim dalam perang shiffin.

-Adanya pendapat menyalahkan pihak Aisyiah, cs.yang menyebabkan pecahnya perang shiffin.

-Adanya pendapat yang menyalahkan orang yang ingin merebut kekuasaan Utsman ibnu Affan.

B.Ajaran pokok murji'ah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline