Lihat ke Halaman Asli

Fikram Guraci

Mahasiswa

Bila Kita Tak Pernah Bersama

Diperbarui: 8 Juni 2023   02:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada yang berjalan-jalan menghabiskan waktu di puncak Gamalama
Ada juga yang bersantai-santai di pantai kastela
Tapi aku ingin terus berada di samping mu, sayang ku.
Sembari membisikkan kata-kata manis yang terus mengangu mu
Tentang lelaki nakal yang tak pandai merangkai kata

Bila nanti waktu menciptakan jarak di antara pulau-pulau
Bila tak ada lagi tinta yang bisa kita rangkai menjadi cinta
Ku mau catatan rindu ini terus kau simpan dalam dada dan kepalamu, manisku
Sebagai tanda bahwa aku pernah ada dalam hidup mu
Membuatmu risih dengan selarik puisi tak bermakna untuk dibaca
Serupa cinta yang tak kunjung datang menjemput rumah

Jika benar, Tuhan tak mengizinkan kita menjadi satu dalam bingkai rasa
Jika takdir menuliskan jalan yang berbeda untuk dilewati
Ku harap, kita masih dapat menyapa dengan cara yang berbeda, sayang ku
Bercerita tentang hidup kita yang mungkin terlukis baru
Dengan rasa yang mungkin sama tapi tak menyatu

Meskipun kau telah memilih seseorang untuk menjadi teman hidup
Meski kau telah menjadi perempuan tangguh yang di sapa dengan sebutan ibu
Ku mau kita tak menjadi asing, sayang ku
Menjadi teman biasa dengan terus memberi kabar walau sulit
Dengan rasa yang tak terlalu istimewa seperti dulu
Ku yakin, kau pasti tahu maksud ku

2023

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline