Jey begitulah sebutan akrab orang-orang yang mengenalnya. Jey kini berusia 23 tahun yang kini bekerja di kantor walikota dan mempunyai beberapa usaha yang didirikannya.
Salah satu usaha yang dimulainya sejak masih duduk di sekolah menengah atas yaitu mengawali usaha industri ayam potong di daerah Ciawi yang awal mulanya adalah sang ibu nya.
Berhubung sang ibu sudah mempunyai industri ayam yang besar dan sukses maka Jey pun tertarik untuk mengikuti jejak sang ibu.
Awalnya Jey membuka usaha sendiri tanpa sepengetahuan dan tanpa ilmu banyak yang di konsultasikannya dengan sang ibu sebelumnya.
Maka kenekatan pun terjadi, kemudian Jey membuka industri ayam potong dengan mengontrak lahan di lingkungan yang tidak tepat dengan modal yang cukup.
Tetapi jey masih buta akan strategi mengelolanya. Keuntungan yang didapatkan hasil yang bagus tetapi jey menggunakan hasil keuntungannya dengan berhura-hura memodifikasi BMW nya.
Kemudian gulung tikar terjadi karena beberapa faktor, salah satunya yaitu pernah mendapat complain dari warga sekitar mengenai efek dari bau yang ditimbulkannya.
Akhirnya Jey pun terpaksa harus pindah tempat. Kemudian Jey pun kehilangan beberapa karyawan nya yang memutuskan untuk berhenti bekerja dengannya.
Nekat menggadai surat rumah nya secara diam-diam agar dapat meminjam uang sebesar 100 juta ke bank. Kemudian Jey pun menyelesaikan urusannya agar dapat kembali membenahi hal-hal yang salah dalam industry nya.
Kemudian yang dilakukannya adalah dengan membangun usaha industry ayam potong yang kedua ini dengan dibantu dan di bombing sang ibu agar tau bagaimana cara-cara yang harus dilakukan, kemudian usahanya pun maju sudah mensuplay ke 15 restaurant dan mempunyai banyak karyawan di dalamnya.
Kini usahanya mampu mendapatkan hasil 3 sampai 5 juta per minggu nya. Dan jey sudah dapat menutupi hutangnya ke bank tersebut selama 1,5 tahun.
selain untuk sharing, artikel ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas kuliah semester 5
Abnida Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila