Lihat ke Halaman Asli

Fikih Azali

Mahasiswa Al Azhar University Mesir

The Integritas of Human

Diperbarui: 9 Mei 2023   04:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masjid raya makarimul akhlak/Dok pribadi

Cerpen

Hayya alass sholaah.....................
Hayya alass sholaah.....................
Ini subuh ke  kesekian bagi azali di rumah quran, dia salah satu dari empat  santri di rumah quran itu.  jam weker alamiah di tubuh nya seketika bekerja ketika mendengar suara azan berkumandang.
 Azali membuka matanya, apakah santri lain sudah pergi? Seluruh kamar telah kosong Dia adlah orng terakhir di rumah itu yg belum berangkat menuju masjid.
Tidak berpikir panjang lagi azali bergegas menuju kamar mandi, berwudhu dan segera menuju masjid.
Letak masjid dari rumahnya tidak jauh hanya 100 meter, azali belum terlambat tepat dia sampi di gerbang masjid,
iqamah pun berkumandang, langsng mengambil saf.

Setelah selesai sholat para santri kembali menuju rumah, Rutinitas di rumah quran itu berjalan seperti biasanya. Kegiatan rutin setelah subuh akan segera di buka dengan membaca 'asmaul husna serta sholawat' azali  bergegas menuju ruang tengah tempat kegiatan dan aktivitas  rumah quran itu biasa di lakukan.
Heii lihatlah dia sudah menduganya
 " haii zaki"  azali menyapa zaki dan duduk di sebelahnya, ahh kau seprti biasanya kii, selalu duluan menuju tempat ini...
Lihatlah zaki, seorng anak dengn umur yg masih muda sekali 13 tahun, datang dari daerah terpencil menuju perkotaan demi menghafal al quran. Dia terpilih langsng oleh muhaffidz nya untuk menjadi icon di kampungnya. Bagaimana tidak heh?
Ketika kalian masih bermimpi indah, dia sudah bangun dengan pakain suci nan rapi.
ketika kalian masih mendengkur di tempat tidur kalian, dia sedang mengulang ulang hafalannya,Ketika kalian sudah lelah belajar, dia masih mengejar targetnya. Dan sekarang lihatlah dia yang paling dahulu duduk di ruang majlis menunggu yg lain tiba. Wah zaki ini luar biasa sekali, mungkin hanya sepersekian persen anak anak seusianya yg punya stigma terprogram langsng dari tubuhnya, tanpa ada paksaan siapapun.
Besok besok ketika masanya telah tiba, tidak menutup kemungkinan, ketika orang orang dengan bangga berselfie di monas, bangga selfie di borobudur upload foto lagi di raja empat, DIA SUDAH MENGELILINGI SEISI BUMI.

Santri kedua di rumah quran ini namanya Akbar, dia baru saja tiba dari masjid, seprti biasanya dia mungkin yg paling lama dari kami semua keluar dari masjid. Doanya panjang sekali, tidak cukup baginya doa yg hanya di bacakan oleh imam setelah sholat, entahlah entah apa yang tengah ia langitkan dalam doanya, khusyuk sekali. Akbar ini datang dari ibukota provinsi, ia tamat sekolah formal aliyah dan langsng mendaftar menjadi santri quran, dan yang tidak kalah penting dia sudah khatam 30 juz.
ketika pada suatu hari azali sempat bertnya " heii bar, kenpa tidak lanjut kuliah saja? Kenapa malah menghafal...?"
Entahlah bang, tapi yang pasti aku tida bisa lepas dari qur'an, rasanya cintaku pada quran menghilangkan cintaku kepada yg lainnya.
Dan Inilah yg membuat akbar itu spesial sekali, bagaimana tidak heh? Ketika anak muda dengan usia 17-18 tahun sibuk memikirkan ingin punya pacar, mementingkan style, ikut hidup dengn standar tinggi (padahal tidak bekerja) ikutan trend yg lagi booming, sibuk bergaya sana sini padahal aslinya nol tidak ada karya sedikitpun. Lantas berbeda sekali dengan akbar ini, dia hanya ingin menjadi penghafal al quran yg mutqiin. Sudah hanya itu katanya.
Dia datang dari ibu kota tapi gaya hidupnya biasa saja, punya value yg mengesankan dalam dirinya, kepekaan, kepedulian, kesadaran diri hadir di dalam dirinya, inilah yg membuatnya lebih spesial lagi. Wah akbar ini lebih luar biasa lagi. Pemimpin pemimpin butuh orng seprti akbar ini, punya kesadaran tinggi, integritas, dan hidup sederhana serta hidup dengan nilai nilai quran. Besok besok kalau kalian kasih akbar ini pilihan antara uang tunai 100 miliar dan al quran, maka dia pasti akan memilih uang
(Engga deng, becanda. Tentu dia akan memilih al quran saya yang jamin.)

Santri ke tiga di rumah quran ini namanya soni,
Dia berbeda, dia punya wajah yg lebih tampan dari ke empat santri, memakai kacamata dan rambut belah dua, wahh dia ini sudah seprti artis artis korea saja, tidak menutup kemungkinan kalau dia berjalan para perempuan akan meliriknya jatuh cinta. Waduhh bisa gawat kalau dia keliling indonesia. Bisa bisa seluruh cewek di indonesia jatuh cinta kepadanya, wah bisa ga kebagian ni Azali, Akabr dan Zaki...
dia sedikit pendiam berbeda dengan zaki dan akbar yg senantiasa bercengkrama,(atau bisa dikatan penghidup rumah tersebut) Mungkin dia mengamalkn hadis nabi "lebih baik diam daripada berkata kata"  dia selalu diam, dia hnya akan berbicara pada titik titik tertentu saja
Dia balik diamnya seorang soni ada seribu rahasia hebat didalam dirinya. Salah satunya, dia adalah orang yg pertama bangun dari semua santri tersebut, jam 3 dini hari dia sudah berngkt menuju masjid, bhkan ketika kami semua masih tertidur pulas, bahkan  ketika masjid masih terkunci rapat dia sudah menunggu di pintunya sembari mengulang ulang hafalan. Wah luar biasa sekali.

Dan santri terakhir adalah azali
Dia tidak spesial dan biasa saja
Tidak ada yang menarik darinya untuk di ceritakan,
Cerita tentang azali ini hanya akan ada setelah masanya tiba
jadinya cerita hanya berhenti di santri ke tiga saja.

Bersambung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline