Lihat ke Halaman Asli

Fiki Elma Liana

Mahasiswi S1 Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan

Mahasiswa S1 PPKn FIS UM Teliti Sanggar Seni Sapu Jagad untuk Menangkal Gerakan Islam Transnasional dan Mendukung Pendidikan Berkualitas SDGs4

Diperbarui: 24 Desember 2024   16:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wawancara dengan Ki Ardhi selaku pendiri Sanggar Seni Sapu Jagad 

Malang, 20 November 2024- Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Departemen Hukum dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang melakukan observasi ke Sanggar Seni Sapu Jagad Nahdlhatuts Tsaqofah Nusantara yang terletak di Singosari, Malang 

Kami melakukan wawancara kepada bapak Yul Ardiantono atau yang biasa disebut Ki Ardhi Poerbo Antono selaku pendiri Sanggar Seni Sapu Jagad. Sanggar  Seni Sapu Jagad  Nahdhlatuts Tsaqofah Nusantara, merupakan sebuah organisasi yang berfokus pada dakwah islam berbasis kebudayaan. Dalam konteks ini islam hadir dengan semangat Rahmatan lil Alamin yaitu memberikan ruang bagi budaya lokal selama tidak bertentangan dengan syariat Islam.


Pada organisasi Sanggar Seni Sapu Jagad Nahdhlatuts Tsaqofah Nusantara terdapat visi misi yang ada. Visi dari Sanggar Seni Sapu Jagad yaitu menciptakan manusia Indonesia yang tanggap, tangguh, berjiwa Pancasila serta menjunjung tinggi adanya nilai - nilai luhur budaya bangsa Indonesia. Terdapat Misi dari Sanggar Seni Sapu Jagad yaitu "Hakaryo Guno Mamayu Hayuning Bawono" yang artinya berbuat manfaat bagi ketentraman alam.

Sanggar Seni Sapu Jagad ini didirikan agar dapat mewadahi adanya aktifitas serta adanya kreatifitas dalam kesenian tradisional khususnya pada seni pedalangan, tari, teater dan karawitan. Melalui pendekatan berbasis seni budaya, sanggar ini juga mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam setiap aktivitasnya, menciptakan sinergi antara tradisi lokal dan nilai-nilai universal.

Sanggar Seni Sapu Jagad juga berfungsi sebagai benteng pertahanan kesenian tradisional dari sebuah budaya kapitalis barat. Sanggar Seni Sapu Jagad membagi kegiatannya dalam tiga aspek, yakni Aspek Birokrasi, Aspek Sosial, Aspek Religi.

Dalam hal tersebut, bisa disimpulkan adanya agama berperan sebagai jembatan yang dapat mengurangi potensi disintegrasi di dalam masyarakat. Lebih dari sekadar itu, agama memiliki kemampuan yang mendalam untuk dijadikan fondasi dalam pembangunan spiritual

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline