Lihat ke Halaman Asli

Zulfiqar Rapang

Mengabadi dalam literasi

Seandainya Saya Orang (Kabupaten) Luwu

Diperbarui: 16 Oktober 2017   20:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi pribadi

Di Masamba, kami berjumpa sore ini. Pria tambun ini duduk disudut meja sembari meyesap batang rokoknya. Lengkap dengan kemeja putih ala Jokowi yang biasa ia kenakan. Meski sudah sering mendengar namanya, ini kali pertama saya duduk semeja dengan Kak Anto, begitu BachriantoBachtiar akrab disapa.

Kak Anto lalu memberi saya buku ini. Lengkap dengan tanda tangannya pula. Saya yang biasanya jarang membaca buku jenis otobiografi, tiba-tiba langsung melahap habis bulir-bulir ide Kak Anto untuk kampungnya, Kabupaten Luwu.

Sebagai anak muda Luwu Utara, saya sungguh iri dengan teman-teman disana, di Kabupaten Luwu. Mereka punya Kak Anto dan segudang gagasan cemerlangnya. Tentu tokoh semacam ini, yang mewakafkan diri dan pemikiran untuk kampungnya, tak mudah dijumpai di era kekinian. Apalagi di Tana Luwu.

Sebagai anak ketinggian Rongkong, saya amat cemburu dengan teman-teman di Bastem dan Latimojong sana. Karena, mereka punya Kak Anto dan Desapedia-nya, tentang pandayagunaan masyarakat dan potensi desa, tentang penguatan pembangunan, tentang idenya agar desa berkembang dan menjawab spirit zaman.

Tentang gagasannya untuk pariwisata Luwu dan Cyber Extension, tentang konsepsi penguatan kapasitas pegawai negeri yang pro-desa, juga tentang pengelolaan agraria dengan citra agropolitan.

Dan lain-lain. Membaca buku ini seperti sedang menjelajah situs wikipedia dengan judul besar: Kabupaten Luwu. Kak Anto sebagai "source", tampaknya fasih betul apa yang hendak ia lakukan untuk menuju Luwu yang semerbak.

Seperti kata budayawan Sulsel, Asman Amin, Kak Anto telah tepekur beribu kali di Botting Langi', menjelajah Ale Lino dan bertualang di Pare'tiwi. Lalu ia tumpahkan dalam buku ini. Yang berbuah pikir padat dan bernas.

Semoga gagasannya nanti jika terpilih menjadi Bupati Luwu, membanjiri sungai Larompong, menyeberangi sungai Lamasi dan mengalir deras meluapi sungai Rongkong.

Hingga sampai ke Luwu Utara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline