Lihat ke Halaman Asli

Zulfiqar Rapang

Mengabadi dalam literasi

Bahasa Tae' Kami yang (Hampir) Tergerus Zaman

Diperbarui: 27 Mei 2016   18:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi mendukung keberadaan bahasa daerah. (KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO)

Pande tongantu nene‟ta Sawerigading

Sukku tongan paissenna toriolota

Pande untandai tana, tana marongko

Unnissen padang marua tana masakke

Natandai lana lipu, lipu Wara

Naganta lana pa‟lewon, Palopo e

Kutipan lagu dalam bahasa Tae’

Karya Alm. HB. Sibenteng,

(Tokoh budaya Tana Luwu)

Telepon berdering. Yang memanggil adalah Irna, perempuan yang cukup dekat dengan saya, beberapa bulan terakhir. Semari berbincang dengan dia, saya sesekali bercanda dengan adik sepupuku Adip, yang tahun ini baru beranjak masuk delapan.

Si Adip, kucandai menggunakan bahasa Tae'. Yang diujung telepon lalu memrotes. Kata dia, mestinya saya membiasakan menyapa anak kecil dengan bahasa Indonesia. Saya cukup bingung dengan penuturannya, yang berkilah atas nama kemoderenan dan perkembangan zaman,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline