Saat langit masih mengizinkan bintang untuk tetap tinggal, -sayangnya- aku bukanlah bagian dari hidupmu lagi.
Sepi.
Hampa.
Pilu seperti tertusuk duri.
Namun tiada niatanku untuk menuangkan sedikit lukaku di sela jaketmu lagi, terlebih di hatimu.
Batas kelayakanku termakan waktu.
Dan tidak, kau tak perlu tahu bagaimana aku mencoba menutupi bekas luka ini.
Kau tak layak melihat butir alir pada pipiku.
Tiada yang lain yang ingin ku katakan.
Aku sudah berusaha menutupi semua ini dengan baik, bukan?
Jangan salahkan gadis yang mencoba tersenyum menopang dirinya sendiri, diatas kakinya sendiri.