Fikes.umsida.ac.id - Kasus anemia pada remaja menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang semakin serius, salah satu perhatiannya adalah pada lingkungan sekolah. Tim KKNT BKKBN univeristas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) membuat pemeriksaan dan penyuluhan terkait pencegahan anemia di SMPN Satu Atap Bangunsari pada Selasa, (10/09/2024).
Anemia yang ditandai dengan rendahnya kadar hemoglobin dalam darah, kerap kali mempengaruhi kemampuan belajar, produktivitas dan kualitas hidup para siswa. Dengan permasalahan tersebut tim KKNT memberikan penyuluhan yang bertujuan untuk meningkatakn pemahaman dalam menjaga asupan gizi, serta melakukan deteksi dini utnuk mencegah dampak buruk anemia.
Baca juga: Kolaborasi Abdimas FKG X FIKES UMSIDA "Edukasi Pemeriksaaan Gigi Untuk Menurunkan Resiko Maloklusi"
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para siswi tentang anemia, pentingnya menjaga asupan gizi serta melakukan deteksi dini untuk mencegah dampak buruk dari anemia.
Pentingnya Penanganan Anemia di Kalangan Remaja
Anemia pada remaha, terutama di kalangan siswi menjadi masalah yang harus segera ditangani. Banyak dari mereka yang mengalami anemia karena kurangnya asupan gizi yang seimbang serta sedikit dari mereka yang melakukan pemeriksaan sedini mungkin.
Belinda Rahma Yuliawati selaku penanggung jawab kegiatan skrining anemia mengungkapkan "Pemeriksaan tensi darah adalah langkah awal untuk memantau kondisi kesehatan siswa sebelum kami melakukan skrining anemia. Hal ini penting untuk memastikan bahwa tidak ada kondisi kesehatan yang mengganggu," ungkapnya.
Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh tim KKNT adalah dengan memberikan pemeriksaan secara menyeluruh pada siswi SMPN Satu Atap Bangunsari. Ada beberapa tahapan yang harus mereka lakukan salah satunya adalah pemeriksaan tensi, kegiatan ini berutjuan untuk memastikan kondisi kesehatan mereka sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya.
Selanjutnya, tim KKNT melakukan skrining anemia dengan mengukur kadar hemoglobin (HB) pada setiap siswi. Hasil skrining menunjukkan bahwa 15 siswi yang diperiksa, 5 siswi terdeteksi mengalami anemia, yang setara dengan 41% dari total peserta.
"Hasil ini menunjukkan bahwa ada sebagian besar siswi yang memerlukan perhatian lebih dalam hal asupan gizi dan kesehatan. Skrining anemia adalah langkah penting untuk mendeteksi dan menangani anemia sejak dini," ungkap Belinda.