Lihat ke Halaman Asli

Dunia Harus Tahu, Aku Burung, di Wajahku…

Diperbarui: 24 Juni 2015   14:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi tadi, waktu saya jadi burung, kuselipkan kicauku pada dahan dan dedaunan yang masih memangku embun. Tentang nafsuku yang terlalu pagi menuntut, tentang resahku yang begitu pandai kuungkap runut.

Terlalu biasa jika tidak juga kusebar beribu wajahku yang terpahat derita. Dramatisasi berlebihan yang amat kusuka. Mementingkan diri, semua yang ada padaku semua insan harus tahu tak boleh alpa. Mengisap jempol-jempol mereka atau menikmati buku-buku simpati dan respons berpuluh hingga beratus dari beribu wajah.

“Aku lapar, kalau lama, di Jawa Tengah pasti akan ada amuk massa!”

Setelahnya kunanti interaksi, biasanya akan menjadi lelucuan, atau biasanya menjadi kasihan-kasihanan!

Dunia harus tahu…

Aku burung, di wajahku…




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline