Hari pertama puasa menjadi salah satu yang paling membahagiakan bagi saya. Pasalnya di hari pertama ini saya bisa merasakan berbuka puasa bersama keluarga kecil saya.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, hari pertama puasa biasanya masih berada di kantor atau sengaja pulang sedikit larut demi menghindari kemacetan ibukota.
Namun, belakangan saya jadi punya keluhan karena kerap pusing setelah berbuka. Puncaknya kemarin sore sudah mulai terasa. Setelah maghrib dan berbuka dengan segelas air teh hangat manis, kepala rasanya berputar-putar disertai dengan mual.
Akhirnya saya coba istirahatkan sejenak sembari melihat anak-anak bercanda dan bercengkerama sambil menikmati hidangan berbuka.
Soal makanan, sebenarnya saya sudah menjaga beberapa makanan seperti mengurangi gorengan hingga makanan yang kaya akan protein. Maklum, sudah diwanti-wanti karena pernah pengalaman kolesterol tinggi.
Namun, seingat saya selama berbuka belakangan tidak pernah makan yang aneh-aneh. Ada sekali menyantap soto betawi bersantan, tapi itupun tidak terlalu banyak. Dengan usia yang masih cukup muda, saya jadi penasaran, masa sih saya se ringkih itu.
Mencari informasi lewat Google
Setelah berusaha bangkit dan menghabiskan teh hangat manis yang masih tersisa, akhirnya saya bergegas untuk menyantap hidangan berbuka.
Salah satu kebiasaan saya memang tidak langsung makan berat ketika bedug maghrib tiba. Setelah diselingi salat maghrib berjamaah dan istirahat beberapa menit, barulah saya menyantap makanan.
Malam itu hidangan cukup istimewa. Ada sayur bayam dan juga ayam kampung. Tapi, karena merasa mual dan kurang berselera, saya hanya menyendok beberapa nasi saja supaya tetap punya tenaga menjalankan salat isya dan tarawih berjamaah.