Lihat ke Halaman Asli

Dzulfikar

TERVERIFIKASI

Content Creator

Perlukah Memonitor Media Sosial di Indonesia?

Diperbarui: 11 Agustus 2019   06:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Lisa Fotios from Pexels 

Cuitan seorang putra presiden di Indonesia bisa viral dan menjadi cara marketing yang sangat efektif. Tak hanya itu saja. Obrolan-obrolan sederhana antara ojek online dan konsumennya pun bisa menjadi bahan yang menarik dalam industri digital saat ini.

Siapa yang sangka jika berbalas cuitan antara dua orang influencer justru terdapat pesan-pesan komersial yang disembunyikan dengan halus. Dalam momen tersebut, siapapun bisa memanfaatkannya untuk mengenalkan brand maupun produk dengan cara yang kreatif dan mudah diterima oleh konsumen bukan sebagai iklan melainkan sebuah percakapan sehari-hari yang menyentuh kebutuhan mereka.

Itulah salah satu latar belakang mengapa sebuah perusahaan membutuhkan social media monitoring di Indonesia sekalipun. Apalagi Jakarta termasuk dianggap kota yang paling riuh cuitan di dunia.

Perusahaan Lokal Indonesia Mulai Kembangkan Produk Dalam Negeri
Ada cukup banyak perusahaan lokal yang membuat dan mengembangkan Social Media Monitoring Indonesia yang disesuaikan dengan karakter dan budaya Indonesia. Salah satu kelebihannya, Social Media Monitoring dalam negeri lebih memahami adat dan budaya setempat.

Berbeda dengan social media monitoring dari luar negeri yang kerap kali gagal dalam menafsirkan makna-makna sederhana maupun bahasa-bahasa slang khas Indonesia.

Media sosial jika diibaratkan seperti sebuah aliran sungai yang mengalir terus menerus tanpa henti selama 24 jam dalam satu minggu. TIdak mungkin ada orang yang bisa mengawasi selama itu selain sebuah alat yang mampu memonitor apa yang sedang terjadi di media sosial dan apakah berpengaruh sangat besar terhadap nama dan reputasi perusahaan.

Seorang pakar komunikasi pun harus memahami dulu apa yang sebenarnya terjadi dari data-data yang dikumpulkan di media sosial. Tidak mungkin perusahaan melakukan respon atau bahkan tindakan yang berujung penolakan yang lebih besar sehingga pada akhirnya menjadi bumerang bagi perusahaan.

Apalagi jika ada cuitan atau komentar negatif dari audiens tentang perusahaan yang dibiarkan berhari-hari hingga akhirnya dibaca oleh puluhan atau mungkin ribuan orang tanpa ada jawaban pasti dari perusahaan sehingga membuat opini baru di tengah masyarakat.

Manfaat Social Media Monitoring di Indonesia
Lewat social media monitoring juga perusahaan bisa menganalisa secara langsung di platform apa saja brand perusahaan paling banyak disebutkan dan mengetahui keberadaan terbesar para pengguna produk perusahaan sehingga perusahaan bisa mengetahui apa sebenarnya yang mereka inginkan dari produk yang sudah mereka gunakan.

Secara sederhana social media monitoring akan membantu perusahaan untuk membedakan sentimen yang terjadi di media sosial, menentukan respon yang tepat saat brand disebutkan oleh audiens, melihat dan menganalisa distribusi lalu lintas percakapan paling banyak di berbagai platform yang digunakan oleh audiens, dan tak kalah penting adalah mengidentifikasi para influencer yang potensial. 

Dengan menggunakan social media monitoring, perusahaan dapat menentukan kebijakan yang tepat saat terjadi krisis dan tidak salah dalam menanggapinya karena perusahaan sudah mengetahui sentimen yang sebenarnya terjadi di media sosial. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline