Lihat ke Halaman Asli

Dzulfikar

TERVERIFIKASI

Content Creator

Surat Terbuka untuk Para Jomblo yang Galau Hadapi Lebaran

Diperbarui: 5 Juni 2019   01:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrasi / pexels.com

Dear para jomblo di tanah air.
Jangan pernah galau lagi hadapi Lebaran. Lebaran itu adalah waktunya kebersamaan. Jangan jadikan Lebaran sebagai momok yang menakutkan.

Hadapi setiap pertanyaan nyinyir yang pasti kamu dapatkan. Seperti kata Dewa 19, Hadapi dengan Senyuman.

Dear jomblo yang budiman.
Sikap kamu adalah pertanda kedewasaan. Tidak usah terlalu reaktif dengan pertanyaan "kapan nikah?".

Toh pertanyaan tersebut adalah hal yang wajar bagi mereka yang kurang bersosialisasi dan jarang piknik. Pertanyaan itu anggap saja hanya basa basi belaka, tak usah dimasukkan ke hati.

Dear para jomblo yang galau sejak Ramadan.

Pulanglah ke kampung halaman. Tak usah berpikir bahwa engkau belum sukses, engkau belum punya hal yang dibanggakan. Karena apapun adanya dirimu, tetap membanggakan bagi orang tuamu. Temui orang tua tercinta di kampung halaman betapapun sulitnya perjalanan.

Dear para jomblo.
Perih rasanya saat pulang tapi tak ada yang bisa ditemui selain sanak famili. Pilu rasanya ketika berkumpul tapi ada sosok yang hilang. Justru itu yang perlu kamu risaukan. Bukan pertanyaan-pertanyaan sepele yang menggoyahkan iman.

Dear para jomblo.
Aku yakin kamu sudah sarat pengalaman. Ceritakan perjalanan dan kisah kisah yang menggugah orang lain. Tentang orang yang kamu temui atau tentang tempat indah yang belum pernah mereka jamah.

Dear para jomblo
Saatnya buktikan kualitas mentalmu, bahwa keberadaanmu tetap dibutuhkan dan akan tetap menjadi lentera bagi keluarga. Busungkan dadamu pada omelan mereka yang usil dengan kedamaian dan kesuksesanmu baik secara personal maupun kesuksesan ketika bisa menggerakkan orang lain dalam komunitas yang kamu geluti.

Ceritakan hobi dan kecintaanmu agar mereka juga paham dan mau membuka mata bahwa ada obrolan yang lebih menarik nan ringan tanpa harus menggurui. Berceritalah tentang kisah orang tua terdahulu bagaimana mereka merawat kebersamaan dan kekeluargaan.

Dear para jomblo.
Jadilah agen perubahan dalam keluarga, setidaknya kamu tak baper lagi dengan segala rentetan pertanyaan yang akan membuatmu makin naik kelas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline