Lihat ke Halaman Asli

Dzulfikar

TERVERIFIKASI

Content Creator

Resep Menulis Novel "Best Seller" ala Ahmad Fuadi

Diperbarui: 26 Agustus 2017   23:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ahmad Fuadi hadir berbagai resep menulis kepada 30 Kompasianer di Studio Room Kompasiana, Palmerah Barat, Jakarta (25/8). Fuadi tidak hanya membongkar kiat-kiat menulis novel terbaiknya, namun ia juga berbagi resep bagaimana tulisan dipasarkan, bagaimana cara mendapatkan endorsementhingga berbagai cerita behind the scene proses pemilihan cover buku Negeri Lima Menara dan Novel terbarunya Anak Rantau. 

Ahmad Fuadi membagi resep menulis novel dihadapan Kompasianer/dok.pribadi

Fuadi menampik bahwa seorang penulis membutuhkan bakat. Ia menyarankan untuk menjadi seorang penulis novel ada dua kunci yang dibutuhkan, yaitu latihandan banyak membaca.

Bahkan 30 Kompasianer ditantang untuk membuat novel minimal seumur hidup satu kali.

Membuat novel memang tidak mudah, tapi dapat dilakukan dalam waktu 360 hari. Mencicil satu halaman satu hari. Dan itulah yang dilakukan oleh Ahmad Fuadi. Tak semuanya langsung jadi dalam semalam. Ada banyak jalan dan proses riset panjang yang dilalui sehingga Ahmad Fuadi mampu membuat novel triloginya menjadi buku paling laris dan bahkan diangkat ke layar kaca.

blogshop kompasiana bersama Ahmad Fuadi/dok.pribadi

"Sebetulnya tak ada resep untuk membuat buku best seller. Saya hanya menyiapkan buku saya dengan sebaik-baiknya. Saya berusaha untuk menulis dalam hati sehingga membuat pembaca tersentuh hatinya" itulah kira-kira jawaban Ahmad Fuadi saat saya tanya apa resep yang membuat novel-novelnya menjadi best seller.

Apa yang membuat novel Ahmad Fuadi begitu hidup dan mewakili banyak orang?

Jawaban tersebut karena Ahmad Fuadi berhasil menarik hati para pembacanya untuk intes berhari-hari asyik masyuk membaca novelnya. Rata-rata para pembaca novel Ahmad Fuadi seperti Trilogi Lima Menara dan Anak Rantu, dapat dilahap dalam dua atau tiga hari untuk satu buku.

Fuadi menjelaskan itulah mengapa bahwa tulisan bisa masuk ke dalam pikiran setiap orang, seperti "menembus" ribuan bahkan jutaan kepala orang.

Salah satu skills yang juga harus dimiliki penulis novel saat ini adalah kemampuan marketing. Kemampuan marketing sudah menjadi salah satu kunci sukses sebuah novel bisa berhasil.

Fuadi juga meminta beberapa endorse pada tokoh-tokok yang dikenalnya. Tak ada patokan yang jelas, namun Fuadi mencontohkan jika ingin meminta pada kyai berarti dia punya sebuah pesantren, kalau ingin meminta pada penulis, berarti dia sudah punya karya, dan seterusnya.

Nah, kira-kira bisakan Anda juga memulai menuis novel perhalaman dalam sehari?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline