[caption caption="Kondisi Jalan Siliwangi rusak (dik.pribadi)Rusaj karena diperbaiki"][/caption]
Sudah ratusan purnama yang terlewati, bahkan satu purnama lagi sudah jelang bulan puasa. Entah apalagi caranya untuk menyentil walikota cantik terpilih Airin Rachmi Diany. Oh ya, salah alamat ya? Harusnya sih ini domain Prov Banten yang dipimpin oleh Rano Karno.
Meskipun Jalan Siliwangi Raya merupakan domain Provinsi Banten dibawah kepemimpinan si Doel, Rano Karno, namun tetap saja image dan keseriusan Airin membenahi jalan Siliwangi Raya Pamulang ini dipertanyakan. Bukan begitu?
Berapa korban? Banyak dan mungkin tidak tercatat. Saya salah satunya. Motor saya tergelincir saat hujan. Apa pasal? Tanah galian dari gorong gorong untuk drainase jalan ini ditumpuk begitu saja dipinggir jalan dan tidak dibatasi ataupun dimasukkan ke dalam karung. Jadi, saat hujan lebat ceceran-ceceran tanah merah yang licin ini makin mengotori jalan dan membahayakan pengguna jalan. Masih untung saya tidak celaka parah.
Saya terjatuh tergelincir karena jalan licin. Untung tak berada dalam kondisi ngebut. Bunuh diri pikir saya jika ngebut di Jalan Siliwangi, tak jelas mana lubang mana selokan dan mana jalan sebenarnya. Belum lagi harus waspada dengan tiang listrik yang masih terpancang di tengah jalan.
Baca juga Pangkal Kemacetan di Pamulang Dua, Dekat kok dengan Kantor Airin yang baru. Tapi Kok Masih Macet Ya?
Proyek pengerjaan serampangan, awut-awutan dan cenderung setengah hati dikerjakan.
Apa yang perlu dibanggakan dari keduanya disaat Jakarta tengah bebenah. Disaat sungai-sungai Jakarta mulai terlihat bersih, disaat Jakarta mulai menata diri.
Sebagai warga Pamulang tentu hanya kesal dan jengkel melihat kondisi jalan yang tak kunjung diselesaikan. Apalagi kini kantor Walikota sudah pindah ke Jalan Maruga, Pamulang Dua. Makin tak terpantau lah jalan Siliwangi Raya ini!
Korban mobil yang terperosok pun banyak. Perbedaan ketinggian jalan karena 'perbaikan' ini banyak memakan korban kendaraan. Tak ada rambu tak ada tanda bahwa beberapa sudut dan sisi jalan memiliki perbedaan ketinggian. Akses jalan menuju gang dan ruko diacak-acak. Tak peduli berapa banyak orang yang dirugikan.
Dampak ekonomi terhadap perbaikan jalan ini juga terlihat secara kasat mata. Beberapa warung memilih tutup, atau mungkin dipaksa gulung tikar karena perbaikan jalan tak kunjung usai.