Lihat ke Halaman Asli

Dzulfikar

TERVERIFIKASI

Content Creator

Menjala Rupiah Kusut di Pulau Terdepan

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dermaga Pulau Kodingareng, Sulsel

Hari pertama (6/6) mengikuti Ekspedisi Nusantara Jaya 2015 di Makassar, saya bersama Nurulloh akhirnya mulai membaur dengan para peserta. Untunglah di awal masuk ke KRI Banda Aceh, malam sebelumnya, kami bertemu dengan teman kamar kami, Alfian dari Universitas Negeri Malang yang mencoba memberikan beberapa penjelasan apa saja yang perlu kami ketahui selama berada di KRI BAC. Alfian sangat ramah dan berkeliling ke beberapa kabin, mulai dari tempat laundry, penggunaan toilet dengan flush hisap ala kapal laut, tempat mandi showeran, hingga musholla. Penjelasan singkat itu cukup membantu kami yang masih jetlag karena perjalanan pesawat dengan menggunakan Lion Air dari Jakarta.

Setelah mandi kemudian solat, akhirnya kami benar-benar bisa istirahat di kamar bersama para peserta lainnya. Didalam kamar kami diisi oleh 30 orang peserta. Semua orang yang berada di KRI BAC wajib mentaati segala peraturan yang ada tak terkecuali media dan juga saya yang mewakili blogger Kompasiana. Aturan yang sangat khusus memang tidak ada, yang penting ketika memasuki ruang makan harus menggunakan celana panjang dan kaus berlengan jika tidak ingin di tegur oleh para marinir.

Penjagaan ketat oleh Prajurit TNI AL

Esok paginya (6/6) kami mulai mengikuti rangkaian acara, sayang karena masih letih kami tidak bisa ikut ke pantai Losari bersama para peserta ENJ lainnya untuk kegiatan bersih-bersih pantai. Akhirnya setelah mandi dan makan, kami menunggu keberangkatan ke Pulau Kodingareng di Kecamatan Ujung Tanah. Kami berangkat menggunakan kapal Landing Craft Utility milik TNI AL khusus yang bisa menampung 150 penumpang. Pagi itu kami hanya berangkat bersama beberapa pegawai BI yang akan melakukan sosialisasi keaslian uang, kewajiban menggunakan rupiah terutama di daerah laut yang kerap kali terjadi transaksi dengan mata uang asing, sosialisasi dan pengenalan non tunai, pengelolaan keuangan dan kewirausahaan, serta jasa penukaran uang secara gratis tanpa biaya tambahan apapun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline