Lihat ke Halaman Asli

Dzulfikar

TERVERIFIKASI

Content Creator

Ketika Hantu Menjadi Komedian [Review Hotel Transylvania]

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.fanpop.com

[caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="dok.fanpop.com"][/caption] Manusia bisa dikatakan makhluk paling kejam yang ada di muka bumi ini. Hampir semua makhluk lain didzalimi oleh manusia. Mulai dari binatang yang dirusak habitatnya, pepohonan yang dirusak, ditebang hingga di suntik mati sampai-sampai kuburan pun di gusur demi pembangunan. Meskipun manusia mempunyai pengaruh baik tapi lebih banyak sisi kelam yang ditonjolkan di muka bumi ini. Semua makhluk di muka bumi ini bisa tunduk pada manusia. Sayang, meski diciptakan sebagai makhluk paling sempurna ternyata manusia masih bersikap congkak dan arogan. Tidak mau menghargai sesama manusia apalagi makhluk lainnya. Kesombongan dan arogansi manusia tercermin dari film Hotel Transylvania. Film kartun terbaru produksi Colombia Pictures ini berhasil mengemas sebuah cerita dengan latar belakang keluarga dari dunia lain, yaitu sang pangeran kegelapan Drakula. Bisa dikatakan Drakula ini adalah korban kekejaman manusia. Ternyata sang Drakula mempunyai cerita kelam tentang manusia. Istrinya meninggal dunia karena perbuatan manusia. Hingga akhirnya sang pangeran harus membesarkan anak semata wayangnya yang bernama Mavis. Sejak saat itulah Drakula mempunyai sebuah cita-cita untuk membangun sebuah Hotel yang aman dari invasi manusia. Bahkan sistem keamanan hotel dirancang sedemikian rupa oleh seorang arsitek dengan berbagai hantu paling menyeramkan yang siap mengusir manusia yang berani mendekati Hotel Transylvania. Sistem keamanan ala hantu ini ternyata memiliki kelemahan, yaitu api. Akhirnya Hotel tersebut sudah bisa ditempati oleh Drakula dan puterinya Mavis. Kemudian Drakula menyiapkan pesta untuk merayakan ulang tahun Mavis yang ke 118 dengan mengundang berbagai kerabatnya. Drakula menjamin bahwa hotelnya adalah tempat paling aman untuk berlibur bagi para hantu. Drake diperankan atau lebih tepatnya menggunakan suara komedian kondang Adam Sandler. Sedangkan Mavis diisi suaranya oleh mantan kekasih Justin Beiber, Selena Gomez. Keduanya berhasil membuat karakter Drake sang pangeran dan Mavis layaknya seperti orang tua dan anak yang bersahaja. Karakter Adam Sandler sangat kuat tercermin dari suara-suara seram, konyol dan lucu ala Drake. Drake kemudian mengundang kerabat karibnya Frankenstein (Kevin James), Mumi (Cee Lo Green), Manusia Serigala (Steve Buscemi) dan Griffin sang manusia tembus pandang (David Spade) untuk berkunjung ke Hotel Transylvania. Karakter mereka begitu hidup layaknya sebuah grup komedian. Konflik antara anak semata wayang dan seorang bapak yang penyayang begitu kentara di film ini. Drake tidak ingin anaknya menjadi korban 'kekejaman' manusia sehingga secara tidak langsung Hotel Transylvania adalah penjara bagi Mavis.  Sampai-sampai Drake bersekongkol dengan para Zombie, staf hotel, agar Mavis bisa merasakan bagaimana perlakuan manusia selama ini kepada para hantu khususnya Vampir. Drake tidak ingin anaknya celaka di tangan manusia. Belum habis sampai disitu ternyata ada seorang manusia yang berhasil menembus sistem keamanan Hotel Transylvania. Dia adalah seorang backpaker muda bernama Jonathan (Andy Samberg). Jonathan mengira bahwa Hotel Transylvania adalah hotel bintang lima biasa yang biasa dikunjungi para turis asing. Ternyata perkiraan Jonathan meleset. Dia baru sadar setelah di tunjukkan oleh Drake bahwa dia berada di tempat yang salah. Sayangnya kehadiran Jonathan bisa menjadikan aib bagi Hotel Transylvania yang sudah terlanjur di klaim tempat paling aman bagi para hantu untuk berlibur. Drake tidak ingin mengancurkan semua impiannya karena kehadiran Jonathan. Akhirnya Jonathan di dandani seperti Frankenstein kecil. Teman-teman Drake akhirnya percaya bahwa Jonathan adalah sepupu tangannya Frankenstein bernama Johnny-Stein. Meski dalam kondisi terkejut namun akhirnya Johnny bisa berbaur dengan para hantu. Semakin lama justru Johnny semakin menikmati pesta ala hantu yang sedang berlangsung. Sialnya usaha Drake untuk mengembalikan Johnny ternyata malah berujung pertemuan Johnny dan Mavis. Petemuan itu malah menjadi bencana bagi Drake karena keduanya jatuh cinta pada pandangan pertama. Mereka berdua merasakan "ZINC!" Keduanya saling tertarik satu sama lain pada pandangan pertama. Disis lain, ternyata tikus Quasimodo berhasil mencium bau manusia. Quasimodo pun berupaya agar menangkap Johnny. Semua usaha dilakukan agar para hantu percaya bahwa ada manusia yang hadir di tengah-tengah mereka. Pesta orang tua ternyata memang membosankan bagi Mavis yang berusia muda. Meski Mavis berusia 118 tahun tapi bagi kalangan hantu adalah usia remaja. Semua tamu yang hadirpun merasa pesta ulang tahunnya kaku. Hingga akhirnya Drake secara terpaksa memperkenalkan Johnny sebagai Event Organizer acara ultah Mavis. Drake ingin agar ultahnya berbeda dari sebelumnya. Dan ternyata kehadiran Johnny si manusia di tengah-tengah hantu sangat menguntungkan. Johnny yang pandai bermain alat musik ini bisa menghidupkan suasana pesta lebih meriah lagi. Tapi, Drake malah tidak suka karena Johnny berhasil mengambil hati teman-temannya. Johnny menjadi bintang pesta di ulang tahun Mavis yang ke 118. Hingga akhirnya Johnny berhasil dipulangkan dan dipisahkan dari Mavis yang sudah kadung jatuh cinta pada seorang manusia. Setelah berpisah Mavis mengakui bahwa dirinya merasa tak bisa hidup tanpa Johnny. Karena hanya Johnny-lah cinta sejati Mavis. Drake akhirnya sadar  setelah melihat kesedihan Mavis yang mendalam dan ia berjanji pada Mavis untuk mencari Johnny kembali. Sayangnya Johnny sudah berada di pesawat dan berencana meninggalkan Mavis selamanya. Kisah Drake melakukan pengejaran ternyata membuatnya terkaget-kaget. Manusia yang dulu dia kenal kejam ternyata sangat menggemari hantu-hantu. Kebetulan saat Drake melewati kawasan kota sedang berlangsung pesta hantu. Semua manusia berkostum Hantu. Banyak hal lucu yang dilakukan Drake dan teman-temannya saat mengejar Johnny. Film ini menceritakan banyak hal. Mulai dari permasalahan keluarga hingga permasalahan bersama teman-teman. Banyak hal-hal lucu dan konyol terjadi sepanjang film ini. Meski awalnya sedikit melankonis tapi hampir sepanjang perjalanannya penonton bisa tertawa karena banyak sekali melihat tingkah konyol para hantu. Imajinasi para penonton pun dibawa untuk melanglang buana seperti dalam film Harry Potter.  Cantolan pemberitahuan di hotel yang biasanya berupa kertas, di Hotel Transylvania ternyata berupa potongan-potongan kepala yang bisa berbicara. Meski sedikit menyeramkan tapi disitulah kelucuannya. Belum lagi tingkah para pelayan hotel yang aneh. Kekuatan sihirpun digunakan sebagai alat cleaning service. Makanan-makanan yang disajikan pun khas makanan para hantu seperi roti isi cacing, bekicot hingga kuku binantang. Film ini cocok sekali untuk ditonton oleh keluarga. Saya merasa beruntung karena bisa menonton film ini berkat ulang tahun Indosat yang ke 45. Selain mendapatkan tiket nonton gratis Indosat pun memberikan voucher snack yang bisa ditukarkan dengan sebuah hotdog (bukan anjing panas) dan satu cup minuman bersoda. Trims Indosat. Selamat Ultah yang ke 45 Salam Hangat @DzulfikarAlala http://dzulfikaralala.wordpress.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline