Lihat ke Halaman Asli

Dzulfikar

TERVERIFIKASI

Content Creator

Pengorbanan Hakiki dari Keluarga Pemulung

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

image

Apa yang dilakukan oleh ibu ini sungguh membuat kita harus menunduk malu. Meskipun berprofesi sebagai pemulung, namun kesungguhannya untuk berkurban tak ada yang bisa menghalanginya. Meskipun harus menabung selama tiga tahun lamanya akhirnya keluarga pemulung ini berhasil berkurban dua ekor kambing. Ibu Yati dan suaminya sempat jadi bahan olok-olok rekan seprofesinya yang lain. Tapi hal tersebut tidak menyurutkan niatnya untuk berkurban tiga tahun lalu. Ibu Yati dan suaminya menyisihkan uang sehari-hari yang mereka dapatkan. Mereka sisihkan pendapatan mereka dari penghasilan sebesar dua puluh lima ribu rupiah perhari. Setelah uang tabungan terkumpul mereka membeli dua ekor kambing. Yang besar seharga dua juta dan yang kecil seharga satu juta. Mungkin bukan dari besar kecilnya kita menilai kesungguhan keluarga pemulung ini. Tapi usaha yang mereka lakukan selama hampir tiga tahun. Ini benar-benar wujud pengorbanan yang nyata dari seorang keluarga pemulung. Mereka ternyata malu jika setiap tahun harus mengantri daging kurban. Hingga akhirnya mereka tergerak untuk berkurban meski harus menunggu hingga uangnya cukup. Kambingnya sendiri diserahkan ke salah satu Masjid di daerah Tebet, Jaksel. Mungkin masih banyak diantara kita yang rela berkorban untuk membeli sebuah gadget sampai dibela-belain kredit. Tapi apakah ada sosok yang seperti ibu Yati ini? Dia rela berkurban dalam arti yang sesungguhnya. Mengorbankan apa yang dia cintai dari penghasilannya memulung yang mungkin tidak seberapa besarnya. Semoga semakin banyak yang tergerak dan merasa malu jika harus selalu menjadi penerima daging qurban. Allohu akbar allohu akbar Salam hangat Follow @gurubimbel Http://dzulfikaralala.wordpress.com Sumber bacaan : Merdeka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline