Lihat ke Halaman Asli

Dzulfikar

TERVERIFIKASI

Content Creator

Ah, Komentar Marzuki Ali Itu Biasa Aja kok!

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Hari ini sepertinya beberapa media elektronik heboh memberitakan pernyataan Ketua DPR Marzuki Ali. Marzuki Ali menyebutkan bahwa koruptor itu bisa dari anggota ICMI, HMI, lulusan UI, UGM dan lainnya. Tidak ada orang bodoh. Komentar tersebut jika di nilai dari sisi negatif bisa jadi Marzuki Ali salah, namun mari kita lihat komentar Marzuki Ali tersebut dari sisi sebaliknya.

Sebagai salah satu contoh adalah ketika Justin Beiber mengatakan bahwa negeri ini adalah negeri random, begitu banyak reaksi yang menghujat komentar Beiber tersebut bahkan menuntutnya untuk meminta maaf kepada bangsa Indonesia. Tak ketinggalan penyanyi Syahrini pun melakukan hal yang sama. Tapi, justru penggemar Justin Beiber yang notabene remaja malah berbalik menyerang Syahrini. Terbukti dengan adanya hastag #IHATESYAHRINI yang sempat nangkring di Trending Topic wilayah Jakarta. Dari situ justru bangsa ini disadarkan oleh pernyataan Justin Beiber, ternyata Indonesia ini memang negeri yang tanpa bentuk (random). Ada atau tidak adanya pemerintah tak berpengaruh banyak terhadap kehidupan rakyat. Ada atau tidak adanya Presiden toh korupsi makin menggila bahkan belakangan banyak kader yang berasal dari partainya terseret kasus korupsi.

Nah, coba pikirkan bahwa apa yang dikatakan oleh Marzuki Ali itu mungkin ada benarnya sama halnya dengan apa yang dikatakan oleh Justin Beiber. Kita begitu banyak memiliki cendekiawan dan orang-orang berintelektual tinggi tapi kok negara kita gini-gini aja. Kita memiliki beberapa ahli di PTN ternama yang tersebar di seluruh Indonesia tapi kok keadaan rakyat gini-gini aja. Tak ketinggalan juga banyak alim ulama dan pemuka agama di negeri ini tapi kok korupsi masih merajalela.

Marilah kita lihat komentar pak Marzuki Ali itu dalam kacamata yang berbeda. Jangan teburu-buru menghujat bahkan sampai menuntutnya meminta maaf. Hal sepele seperti ini tak perlu diributkan. Masih banyak kok tema-tema lain yang bisa kita diskusikan. Kalau kita ngotot menuntut Marzuki Ali untuk meminta maaf artinya level pemikiran kita masih dalam level yang sama dengan beliau.

Toh kita sudah tau lah gayanya pak Marzuki Ali, mirip-mirip sedikitlah dengan si Raja Minyak om Ruhut Sitompul itu. Kita juga tahu kok siapa ketua DPR yang paling piawai dalam memimpin sidang di Senayan selama ini. Lelah sudah kalau kita mengurusi komentar-komentar tak berisi. Lebih baik diskusi yang berisi dan tak menghabiskan banyak biaya. Tul ndak?

Ah untunglah rakyat Indonesia ini masih banyak yang cuma lulusan SD, tapi toh ternyata masih bisa hidup di negeri random ini. Bahkan menurut rilis kompas banyak lulusan SD yang memberi pekerjaan pada lulusan S1.

Joglo

Follow @gurubimbel di twitter




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline