Lihat ke Halaman Asli

Dzulfikar

TERVERIFIKASI

Content Creator

Hey Ladies, Pilih Safety atau Sexy?

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Lahirnya motor matic tanpa gigi membuat perempuan semakin yakin dan percaya diri untuk mengendarai motor sendiri. Motor matic sangat mudah dikendarai. Hanya perlu membetot gas sesekali dan mengoperasikan dua buah tuas rem sebelah kanan dan kiri layaknya sepeda mini. Kepraktisan ini lah yang menyebabkan motor matic laris manis diserbu para Kartini.

Sayangnya seiring dengan menjamurnya motor matic namun tidak dibarengi dengan kesadaran perempuan itu sendiri. Masih banyak perempuan yang belum sadar dan memahami betul arti sebuah keselamatan ketika sedang mengendarai sepeda motor. Sepeda motor bisa jadi penolong namun juga disisi lain bisa jadi mesin pembunuh. Mayoritas kecelakaan lalu lintas yang paling fatal adalah kecelakaan sepeda motor. Pengendara motor yang mengalami kecelakaan akan langsung mengalami body contact dengan lawan tabrakan atau jalanan.

Faktanya dilapangan ternyata masih banyak perempuan yang mengendarai sepeda motor hanya menggunakan hot pants. Bagi sebagian laki-laki tentu saja ini menjadi tontonan gratis dan keasyikan tersendiri. Bahkan terkadang saking sempitnya hot pants itu kerap kali pengendara di belakangnya bisa melihat "ban dalam" yang menyembul dari balik hot pants.

Perilaku inilah yang seharusnya disadari para perempuan pengendara motor. Banyak standar-standar keselamatan yang harus di lengkapi sebelum mengendarai sepeda motor. Jarak dekat bukan alasan lagi untuk tidak memproteksi diri dengan standar keselamatan yang aman. Bukan hanya perempuan sebagai pengendara tapi juga para suami, pacar, teman yang kebetulan membonceng perempuan harus bertanggung jawab atas keselamatan orang yang dibocengnya. Jangan mau membonceng perempuan yang berpakaian mini. Sangat berbahaya bagi keselamatan diri juga orang lain.

Atas dasar itulah saya menulis artikel ini. Disamping prihatin, juga ingin mensosialisasikan upaya preventif sejak dini. Agar para Kartini tidak perlu mengalami kecelekakaan-kecelakaan yang sebetulnya bisa di cegah.

Riding gear yang standar saya pakai adalah sebagai berikut:

Pertama, Helm adalah pelindung utama yang paling vital. Wajib hukumnya mengenakan helm kemanapun pergi meski hanya jarak-jarak dekat sekalipun. Tidak sedikit kejadian kecelakaan fatal karena kepala menghantam tanah atau aspal jalan sehingga mengakibatkan kematian. Idealnya memang harus mengenakan helm full face. Sehingga dagu dan pipi juga terlindungi ketika terjadi benturan. Jangan pernah mengenakan helm proyek atau helm gayung. Helm sepeda juga bukan diperuntukkan untuk dipakai saat mengendarai sepeda motor.

Kedua, Jaket adalah pelindung kedua untuk melindungi tubuh. Selain melindungi tubuh dari angin jaket juga berfungsi untuk mengurangi gesekan tanah jika seandainya terjatuh dan terseret di tanah. Pilih jaket yang nyaman dan sesuai dengan kebutuhan. Tidak terlalu tebal tidak juga terlalu tipis.

Ketiga, Sarung tangan berfungsi melindungi tangan dan jari dari luka-luka lecet. Masih banyak rider yang tidak menggunakan sarung tangan. Meski terlihat sepele namun akan sangat bermanfaat ketika terjadi kecelakaan. Jelas sekali bahwa fungsi sarung tangan untuk melindungi jari dan tangan itu sendiri.

Keempat, Celana atau bawahan. Sangat disarankan bagi perempuan untuk menggenakan celana berbahan jeans. Dengan demikian ketika harus bersentuhan dengan jalanan, celana bisa memberikan perlindungan terhadap gesekan-gesekan aspal jalan. Meskipun mengenakan rok panjang bagi akhwat, sebaiknya juga mengenakan dalaman celana panjang. Agar bisa bergerak bebas ketika harus melakukan manuver-manuver pada saat-saat darurat.

Kelima, Sepatu seharusnya juga dijadikan standar keselamatan. Sudah banyak contoh rider yang terlindas ban mobil bahkan truk. Ada juga kecelakaan yang sampai mengakibatkan jari kakinya sampai putus karena terserempet kendaraan. Sangat tidak dianjurkan mengenakan sandal jepit. Meski mengenakan sepatu sangat merepotkan tapi manfaatnya bisa dirasakan ketika merasakan kecelakaan itu sendiri. Saya sempat merasakan terlindas truk tanpa muatan. Untungnya saya mengenakan sepatu. Mengenakan sepatu saja sakitnya sudah naudzubillah, apalagi jika tanpa sepatu. Tak bisa dibayangkan juga jika truk itu memuat barang-barang super berat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline