Lihat ke Halaman Asli

Dzulfikar

TERVERIFIKASI

Content Creator

Lagi... Jokowi Dalam Soal Ujian Nasional B.Inggris

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jokowi

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="(bisnis.com)"][/caption] Belum selesai tentang perdebatan munculnya biografi Jokowi dalam soal Ujian Nasional SMA mata pelajaran Bahasa Indonesia, hari ini (16/4)  ternyata sosok Jokowi kembali di 'munculkan' dalam soal Ujian Nasional mata pelajaran Bahasa Inggris. Beberapa pengguna sosial media berasumsi bahwa nama Jokowi memang sengaja secara sistematis di munculkan dalam soal UN SMA. Alasan sederhananya adalah Jokowi saat ini di gadang-gadang oleh PDI-P sebagai calon presiden RI tahun 2014-2019. Jadi soal UN dianggap sebagai media yang cukup tepat mengenalkan capres kepada para pemilih muda di tingkat SMA. Lalu apa isi dari soal tersebut? berikut kutipannya yang saya ambil dari sumber tempo.co.

Berikut cuplikan soal ujian unggahan akun @eae18 yang memuat nama Jokowi: "A car is still an expensive vehicle for most Indonesians. But the goverment's program of cheap car certainly will worsen the traffic congestion in the capital city of Jakarta. On the other hand, it can help Indonesian people who want to have a new car with a cheap price. This policy is also increase the growth in economy and people's reduce traffic congestion. The public complaint is certainly expressed by the governor of DKI Jakarta, Joko Widodo and NBSP. Jokowi also plans to restrict the used private vehicle. He ensures this plan will not be successful when cheap cars are coming on the streets of the capital. Board member of Indonesian Consumers Foundation (YLKI), Tulus Abadi, also protested the policies of cheap cars that are listed in G.R 41/2013 of Regulatory Budget Environment Friendly car (LOGC). 16. What is the writer's position in the controversy of cheap car policy? A. The writer is strongly against it." (sumber)

Dampak Positif Dengan adanya soal tersebut jelas memiliki dampak yang menguntungkan bagi Jokowi dan PDI-P. Setidaknya memperbesar kans kemenangan Jokowi dalam pemilihan presiden mendatang. Para pemilih muda sudah dikenalkan atau minimal diingatkan kembali tentang kiprah Jokowi selama ini yang masih menjabat sebagai Gubernur Jakarta. Dampak Negatif Ketika PKS muncul dalam soal Ujian SMA di Tangerang, dampak yang paling terasa adalah di bully ramai-ramai di sosial media. PKS dalam kasus tersebut diduga melakukan kampanye terselubung. Meskipun hal tersebut di bantah pula oleh PKS dan hal tersebut dianggap sebagai kampanye negatif bagi PKS. Hasilnya memang bisa jadi salah satu sebab turunnya suara PKS dalam pemilu legislatif lalu. [caption id="" align="aligncenter" width="624" caption="kompas.com"]

pks soal ujian

[/caption] Hal yang terjadi pada PKS, terjadi juga pada Jokowi. Beberapa akun sudah mulai ramai menuding ada Jokowi dan PDI-P di balik munculnya nama Jokowi untuk yang kedua kalinya dalam soal UN SMA. Hal ini jelas merugikan Jokowi dan PDI-P dalam pemilihan presiden mendatang jika memang benar Jokowi tetap menjadi calon tunggal Presiden dari PDI-P. Yang Harus di lakukan Dengan kesalahan dan kecerobohan laten Kemendikbud dalam mempersiapkan soal Ujian baik di daerah maupun dalam tingkat Nasional seharusnya ada yang bertanggung jawab dengan masalah ini. Pemerintah tidak bisa berkilah bahwa soal Jokowi bisa muncul dalam soal Ujian Nasional adalah karena faktor ketidaksengajaan. Pengawasan dalam persiapan soal Ujian Nasional dinilai gagal karena masuknya kepentingan politik tertentu dalam ranah pendidikan yang seharusnya bersih dari permainan politik. Salam hangat @DzulfikarAlala

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline