[caption id="attachment_395356" align="aligncenter" width="485" caption="Ini Dia Persiapan Sebelum On Air di KompasianaTV"][/caption]
Setelah Freez benar-benar dibekukan, Kompasiana akhirnya menelurkan terobosan yang patut diapresiasi yang bergandengan dengan KompasTV. Acara yang dikemas setiap Senin hingga Jumat pukul 19.00 sampai dengan pukul 20.00 WIB seolah menjadi pemuas dahaga bagi kompasianer yang doyan narsis di media cetak. Kini para kompasianer bisa eksis di media televisi yang disaksikan jutaan pasang mata dari seluruh Indonesia melalui siaran langsung KompasTV. Ada rasa bangga ketika sudah tampil di KompasTV, karena tidak banyak kompasianer yang memiliki kesempatan yang sama. Namun diharapkan semua Kompasianer bisa turut serta dalam setiap kesempatan. Untuk itulah kompasianer harus sudah memiliki akun di Gmail dan mengaktifkan atau memverifikasi kepemilikan akun gmail agar bisa menggunakan fasilitas Google Hangouts Air.
Keuntungannya adalah kompasianer bisa diundang berbincang bersama secara live meskipun berada jauh dari studio Kompas TV di Jakarta. Tanggal 5 Februari 2015 bahkan ada dua kompasianer dari luar negeri yang bergabung bersama Menkominfo Rudiantara dan CEO Kompasiana Edi Taslim untuk membincang Internet Sehat, Internet Cepat dan Citizen Journalism.
Sejak awal memang akun hangouts saya sudah aktif terutama setelah ada kegiatan nangkring bersama Kompasiana di kantor Google Indonesia. Dari momen itulah saya pun mencoba fasilitas google hangouts dan hangouts Air. Walhasil ketika KompasianaTV tayang perdana tanggal 19 Januari 2014, saya sudah mencoba hangouts bersama mas Iskandar Jet. Awalnya ingin melakukan live report dari Sumbawa Barat saat ada kegiatan NewmontBootcamp4. Satu hal yang mungkin menjadi sulit direalisasikan adalah masalah koneksi. Sangat sulit sekali mendapatkan sinyal yang stabil baik di Lombok maupun di Sumbawa Barat terutama di area tambang Batu Hijau. Inilah salah satu kendala hingga akhirnya rencana tersebut sulit direalisasikan.
[caption id="" align="aligncenter" width="501" caption="Tampilan di layar kaca akan seperti ini/dokpri"]
[/caption]
Akhirnya undangan untuk tampil live itu datang lagi. Salah satu Admin Kompasiana, Ella menghubungi saya melalui chat facebook. Bukan minta transfer yaa hehe, tapi meminta saya untuk ikut live bergabung bersama Damar Juniarto, Mukti Ali, Gaganawati, Febri untuk membincang tentang topik seputar internet. Tak perlu berpikir lagi akhirnya saya terima ajakan tersebut saat itu juga. Padahal saya saat itu baru di kontak sekitar pukul 15.00 WIB. Akhirnya kami mencoba untuk melakukan video call lewat hangouts. So far tidak ada kendala karena saya menggunakan jaringan internet di kantor. Sedangkan pukul 17.00 sudah dijadwalkan untuk briefing sebelum on air.
Saya kemudian pastikan untuk menyanggupi tawaran tersebut tapi live dari rumah saya. Beberapa Kompasianer ada yang memilih untuk datang ke Palmerah, siaran Live dari kantor Kompasiana. Selain tidak perlu memikirkan quota sudah pasti dijamu dan disambut kehangatan para Admin dan Adminwati hehe. Namun, saya pikir hal tersebut tidak perlu saya lakukan jika toh bisa dilakukan live dari rumah. Ini hanya soal pilihan saja. Jadi kompasianer bebas memilih apakah live dari kantor Kompasiana atau dari rumah masing-masing. Sangat disarankan jika tidak memiliki koneksi yang cepat dari rumah, lebih baik live dari kantor Kompasiana.
Setelah menyiapkan tempat yang nyaman di rumah didampingi dengan minuman dan camilan, saya akhirnya mencoba hangouts grup tepat pukul 17.00 WIB. Pada awalnya ada kendala dalam microphone saya. Namun setelah dilakukan setting akhirnya suara saya terdengar dengan jelas dari ujung televisie disana. Sangat disarankan kompasianer menggunakan headset yang sudah terintegrasi dengan microphone sehingga noise bisa lebih dikurangi dan suara bisa lebih jernih terdengar oleh semua member hangouts maupun saat live di KompasTV. So siapkan dari sekarang jika memang belum ada. Saya sendiri menggunakan headset smartphone yang sudah terintegrasi dengan microphone. Namun hanya memerlukan sedikit setting boosting microphone saja agar suara bisa terdengar lebih jelas.
Sambil berbincang ngalor ngidul dengan kompasianer lain, kemudian kami diarahkan untuk mengisi nama, profesi dan asal melalui Hangout Toolbox. Jika pertama kali masuk biasaya langsung ada pop out untuk mendownload tool box tersebut. Setelah tampil tool box ini kemudian diisi dengan nama lengkap, profesi dan asal kita. Tampilannya seperti saat kita diwawancara. Warna linenya bisa dirubah sesuai dengan selera kita seperti dalam contoh gambar diatas. Setelah itu pihak KompasTV memberikan arahan apa yang tidak boleh dilakukan dan apa yang harus lebih ditampilkan. Semua dilakukan persiapan kurang lebih selama satu jam. Setealah itu kemudian disediakan waktu untuk shalat terlebih dahulu hingga pukul 18.40 WIB sudah harus ready lagi standby on air.
[caption id="" align="aligncenter" width="548" caption="Salah satu artikel Teguh Suprayogi yang di publish tahun lalu tentang Internet Saudi Vs Indonesia dijadikan rujukan dalam tayangan KompasianaTV/dokpri"]
[/caption]
Kebetulan di rumah TV berada di ruangan yang berbeda jadi saya memang tidak menyetel KompasTV, melainkan langsug menyaksikan tayangan lewat Hangouts. Saat jeda iklan, akun KompasTV menayangkan artikel-artikel pendukung yang akan dibahas. Disinilah kita bisa menyiapkan beberapa argumen dan bahan sanggahan jika memang diperlukan. Hanya saja memang kita harus bergantian berbicara. Admin Kompasiana sebaiknya menyiapkan kompasianer jauh-jauh hari. Misalnya pagi hari atau malam hari sebelumnya sudah dihubungi agar kompasianer pun bisa menyiapkan bahan terutama jika bahasannya agak melenceng dari kompetensinya hehehe. Dengan begitu diskusi dengan narsum akan lebih hidup. Salah satu contoh yang tadi malam cukup aktif adalah Damar Juniarto yang memang kompeten di bidang internet sehat dan internet cepat. Damar bahkan telah menyiapkan data-data yang dijadikan rujukanddalam berdiskusi dengan pak Menteri.