Lihat ke Halaman Asli

Fika DinaNafiah

Manajemen 18

Serunya Pembelajaran Madrasah Diniyah dan TPQ di Pelosok Desa Margosari

Diperbarui: 20 November 2021   14:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN Reguler Dari Rumah ke-77 UIN Walisongo

KKN Reguler Dari Rumah ke-77 UIN Walisongo Semarang kelompok 99 membuat program kerja yang salah satunya adalah mengajar  Madrasah Diniyah dan TPQ bersama anak-anak di Desa Margosari Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal.

Desa Margosari dapat dikatakan Desa yang sangat jauh dari perkotaan akan tetapi semangat anak-anak di Desa tersebut sangat luar biasa aktifnya dalam hal keagamaan, maka dari itu kelompok kami berusaha mengembangkan pembelajaran anak-anak secara maksimal dengan mengajar Madrasah Diniyah Maupun TPQ di Desa tersebut. 

Madrasah Diniyah maupun TPQ diadakan setiap hari kecuali hari kamis. waktu yang digunakan yaitu mulai dari pukul 14.00 sampai dengan pukul 15.00 dimulai dengan pembelajaran TPQ kemudian pada waktu ashar yaitu pukul 15.00-15.30 digunakan untuk sholat berjamaah dan istirahat. kemudian dilanjutkan pada pukul 15.30-16.30 yaitu Madrasah Diniyah kemudian pulang. anak-anak yang mengikuti pembelajaran terdapat sekitar 60 anak dengan sistem pembagian sebanyak 6 kelas ( laki-laki dan perempuan) dan terdiri dari siswa TK dan SD.

Feedback yang diterima oleh anggota KKN kelompok 99 sangat baik, terlihat dari antusias anak-anak selama mengikuti pembelajaran mereka selalu datang tepat waktu dan mengikuti pebelajaran sampai selesai.

Bapak Munawar selaku pimpinan Madrasah Diniyah dan TPQ menyampaikan bahwa "Selama ada KKN disini, antusias anak-anak selama mengikuti pembelajaran sangat baik apalagi yang mengajar kakak-kakak KKN dari UIN semangat belajar anak-anak semakin meningkat" tuturnya (18/11/2021) 

Media dalam pembelajaran ini tentunya harus mumpuni untuk meningkatkan pengetahuan anak-anak dalam memahami pembelajaran. akan tetapi media pembelajaran yang digunakan di Madrasah Diniyah tersebut dianggap sangat kurang mulai dari kapur tulis maupun poster-poster islam untuk meningkatkan pengetahuan siswa.

Arifah Subkhiyyah selaku bendahara KKN RDR kelompok 99 mengatakan bahwa "kita perlu meningkatkan semangat belajar siswa dengan menambah media yang masih kurang di Madrasah Diniyah" tuturnya

KKN RDR kelompok 99 memutuskan untuk menambah media pembelajaran di Madrasah Diniyah diantaranya menambah kapur tulis, dan poster islam seperti pengenalan huruf hijaiyah, tata cara berwudhu, dan doa-doa pendek.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline