Lihat ke Halaman Asli

Pendapat Publik tentang New Normal

Diperbarui: 17 Juni 2020   11:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber : rmco.id)

Seiring dengan bertambahnya kasus positif Covid-19 yang terus meningkat, pemerintah meminta masyarakat untuk beradaptasi dan berdampingan dengan virus Corona dengan protokol New Normal. Definisi new normal adalah scenario untuk mempercepat penanganan Covid-19 dalam aspek kesehatan sosial-ekonomi. Pemerintah telah mengumumkan rencana untuk mengimplementasikan scenario new normal dengan mempertimbangkan studi epidemiologis dan kesiapan regional.

Karena new normal ini merupakan salah sau penanganan dari aspek ekonomi, salah satu pengusaha kecil setuju dengan adanya new normal "saya setuju saja karena dengan adanya new normal ini usaha saya yang kurang lebih 3 bulan terhenti bisa produktif lagi"

Kehidupan new normal diberlakukan hinga vaksin corona ditemukan. Dan kehidupan new normal ini masyarakat tak kembali berkehidupan sama seperi sebelum pandemi ini. Dalam massa new normal masyarakat berakivitas berdasarkan protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19 seperti selalu mencuci tangan, menggunakan masker, dan menghindari kerumunan.

Menurut salah satu pegawai swasta menanggapi rencana new normal ini ia mengatakan "that's good, but stay at produce, karena pemerintah tidak mau ngopeni rakyatnya jadi ya mau gamau rakyat harus cari pendapatan sendiri" menurutnya tidak perlu new normal tetapi normal sekalian.

Namun, ada juga masyarakat di Yogyakarta yang kurang setuju dengan adanya new normal "di Indonesia angka positif Covid-19 terus meningkat, saya khawatir saja jika diberlakukan new normal semakin banyak kasus yang positif Covid-19"

Rencana new normal ini masih belum dapat diterima oleh semua kalangan masyarakat. Namun pemerintah pastinya sudah memikirkan baik-baik tentang rencana new normal ini. Agar angka positif Covid-19 ini menurun tetap ikuti aturan pemeritah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline