Lihat ke Halaman Asli

Fikri Alv

Mahasiswa S-1 Psikologi

Wajah Semesta

Diperbarui: 11 Juli 2024   01:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pinterest @Aixa Magull / https://id.pinterest.com/pin/3166662231750554/feedback/?invite_code=027117e2a0e84d37a9eddf8a9184f43f&sender_id=742249719744547202

Menatap langit jauh nan gelap gulita
Bertaburan kilauan bintang bagaikan sajak berirama
Terpampang goresan lentik mata,
Yang berkilau oleh cahaya kesucian
Garis bibir yang rindu akan madu keabadian
Menopang sebuah pengharapan
Dari kanvas semesta,
Wajahmu melambangkan segalanya
Tak cukup kata bertinta untuk melukiskan,
Semesta yang menjelma dalam sosok manusia
Kesunyian tlah menjadi rumah baginya
Tuk sekian waktu tiada yang menggoyahkan hatinya
Bahkan kematian menjadi sahabat baginya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline